Linda Gumelar: Dukungan adalah Kekuatan Pasien Melawan Kanker Payudara
Dari cacatan YKPI, masih banyak perempuan yang datang berobat ketika kanker payudara sudah dalam stadium lanjut.
Ringkasan Berita:
- Kanker payudara masih jadi momok menakutkan bagi perempuan
- Saat divonis kanker payudara, bukan hanya fisik tapi mental dan emosi juga diuji
- Di Tahun 2022 data global ada 66 ribu kasus kanker payudara di Indonesia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendiri dan Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) Linda Agum Gumelar menyebut bahwa dukungan adalah kekuatan bagi perempuan yang tengah berjuang melawan kanker payudara.
Kanker payudara masih jadi momok menakutkan bagi perempuan.
Ada rasa takut, stigma serta kesepian.
Baca juga: Pemanfaatan AI Semakin Meluas, Kini Dipakai untuk Diagnosis Pasien Kanker Payudara
"Payudara bagi perempuan adalah mahkota. Tidak semudah itu perempuan untuk menerima kenyataan bahwa terdiagnosis kanker payudara," tutur dia.
Saat divonis kanker payudara, bukan hanya fisik tapi mental dan emosi juga diuji
Bahkan banyak pasien yang memilih diam untuk menyembunyikan penyakitnya.
“Ada yang merasa malu, ada juga yang berpikir, ‘saya tidak ingin merepotkan orang lain.’ Padahal dukungan moral dari keluarga itu sangat penting untuk penyembuhan," ungkap Linda saat ditemui di kantor YKPI, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (31/10/2025).
Dari cacatan YKPI, masih banyak perempuan yang datang berobat ketika kanker payudara sudah dalam stadium lanjut.
"Kejadian kanker payudara di Indonesia cukup tinggi. Di Tahun 2022 data global ada 66 ribu kasus kanker payudara di Indonesia, dimana karena 70 persen datang sudah kronis dan akhirnya meninggal dunia," kata dia.
Karena itu YKPI menekankan pentingnya pemeriksaan rutin dan keberanian untuk memeriksakan diri.
“Banyak perempuan yang takut, malu, atau denial (menolak kenyataan). Padahal di stadium awal, kanker payudara paling mudah diobati,” kata Linda.
Baca juga: Cara Deteksi Kanker Payudara, Mengetahui Sejak Dini Tingkatkan Peluang Sembuh
Di pengujung Bulan Kesadaran Kanker Payudara ini, dengan suara lembut namun tegas, ia tidak lelah menyuarakan soal deteksi dini.
"Periksa payudara sendiri secara rutin. Kalau ada benjolan, jangan tunggu, jangan takut. Segera ke fasilitas kesehatan,” ujarnya.
Perjuangan melawan kanker payudara harus jadi tanggung jawab semua pihak termasuk masyarakat, keluarga, dan lingkungan sekitar.
YKPI rutin mengadakan kegiatan pendampingan bagi penyintas, mulai dari olahraga bersama hingga kelompok dukungan kecil untuk para pejuang dan penyintas.
Baca juga: Banyak Perempuan Enggan Skrining Kanker Payudara karena Takut dan Merasa Tabu
“Kami terus bekerja, mendampingi, dan menyuarakan pentingnya deteksi dini. Untuk para pasien, ingat: kalian tidak sendiri. Kami bersama kalian," ungkap Linda.
Dalam kesempatan yang sama, pihak swasta ForVita Life mengatakan dukungannya kepada YKPI berjuang bersama melawan kanker payudara melalui deteksi dini dan edukasi bagi masyarakat serta para penyintas,
| Cerita Warga Jaksel Terjebak Macet Horor di Antasari: Cipete ke Kuningan Tiga Jam |
|
|---|
| Hujan Deras di Jaksel: Kemang Lumpuh, Macet Di Mana-mana, Ojol Putar Balik |
|
|---|
| Pohon Tumbang di Dharmawangsa Jakarta Selatan Menimpa Lima Mobil, Satu Orang Tewas |
|
|---|
| Tanggapan Menohok Hotman Paris soal Vonis 4 Tahun Penjara Nikita Mirzani: Aku Bukan Kuasa Hukumnya |
|
|---|
| Silfester Matutina 6 Tahun Tak Kunjung Dieksekusi, Jaksa Agung Masih Memantau |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.