Jumat, 21 November 2025

Ikhtiar Penuhi Hak Anak Lewat Cek Kesehatan Gratis

Upaya kolaboratif memastikan setiap anak mendapat hak kesehatan melalui Cek Kesehatan Gratis yang merupakan program prioritas Presiden Prabowo.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
Tribunnews.com/Sri Juliati
CEK KESEHATAN GRATIS - Suasana kegiatan Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digelar Puskesmas Polanharjo, Klaten pada siswa kelas 1 MIN 2 Klaten di Masjid Al-Imam Sidowayah, Selasa (11/11/2025). CKG merupakan upaya kolaboratif dalam memastikan setiap anak mendapat hak atas kesehatan sejak dini. 

Vivi pun berharap ada kerja sama yang kuat antara sekolah, orang tua, serta pemerintah daerah.

"CKG adalah hak anak. Jadi ayo, sama-sama saling dukung dan peduli agar anak-anak tumbuh sehat," ujarnya. 

Dukungan terhadap CKG juga disampaikan seorang wali murid, Setyowati. Menurut ibu dua anak itu, CKG merupakan langkah penting agar orang tua bisa mengetahui kondisi kesehatan.

"CKG ini sangat penting karena tidak jarang orang tua yang hanya memeriksakan kondisi anaknya setelah ada masalah. Contohnya cek mata, beberapa anak ketahuan minus setelah minusnya banyak karena orang tua kurang aware soal itu," ujarnya.

Warga asal Karanglo, Kecamatan Polanharjo ini pun berharap, ke depan CKG dapat dilakukan secara sungguh-sungguh. Hasilnya pun segera disampaikan kepada orang tua, agar mereka tahu kondisi kesehatan anaknya dan segera mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. 

50 Juta Warga Ikuti CKG

KESEHATAN GIGI - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin berinteraksi dengan siswa peserta edukasi massal kesehatan gigi di SMPN 3 Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (12/9/2025).
KESEHATAN GIGI - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin berinteraksi dengan siswa peserta edukasi massal kesehatan gigi di SMPN 3 Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (12/9/2025). (Tribunnews.com/Handout)

Sementara itu, program CKG yang berlangsung sejak 10 Februari hingga 4 November 2025 mencatat partisipasi publik yang luar biasa. Dari 53,6 juta pendaftar, sebanyak 50,5 juta orang telah mengikuti pemeriksaan Kesehatan.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, keberhasilan partisipasi masyarakat menunjukkan meningkatnya kesadaran publik, sekaligus membuka ruang besar untuk memperkuat program promotif dan preventif.

"Pencapaian lebih dari 50,5 juta peserta merupakan tonggak penting bagi upaya kesehatan nasional," ujar Menkes Budi di Jakarta, Rabu (5/11/2025).

Menkes menegaskan, CKG bukan sekadar pemeriksaan massal, tetapi merupakan instrumen strategis untuk deteksi dini dan tatalaksana dini untuk penyakit. Semakin dini penyakit ditangani dan diobati, maka peluang sembuh menjadi lebih baik sehingga seseorang akan terhindar dari penyakit katastropik dan kecacatan bahkan kematian.

"Program ini bukan hanya soal jumlah peserta, tapi bagaimana hasilnya kita gunakan untuk memperkuat kebijakan, layanan kesehatan, dan intervensi di masyarakat," tambah Budi dikutip dari kemkes.go.id.

Budi menambahkan, hasil CKG akan digunakan untuk memperkuat kebijakan kesehatan dan promosi gaya hidup sehat di masa mendatang. "Kita ingin masyarakat bukan hanya sembuh dari penyakit, tapi mampu menjaga kesehatannya secara berkelanjutan," ujar Menkes Budi.

Menurut Menkes, keberhasilan pelaksanaan CKG tidak lepas dari kolaborasi tenaga medis, tenaga kesehatan, serta dukungan puskesmas dan pemerintah daerah di seluruh Indonesia.

"Kami mengapresiasi kerja keras dan dedikasi seluruh petugas kesehatan yang terlibat serta pemerintah daerah. Tanpa mereka, mustahil program sebesar ini bisa berjalan sukses dan berdampak luas," pungkasnya. (*)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved