Demo di Jakarta
Unjuk Rasa Ricuh, Polisi Tangkap 1.240 Orang dan 38 Orang Jadi Tersangka
Kombes Ade Ary Syam Indradi menuturkan sebanyak 38 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kericuhan yang terjadi di Jakarta
Penulis:
Reynas Abdila
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya memaparkan hasil penanganan aksi unjuk rasa di sekitar Gedung DPR/MPR RI pada 25–31 Agustus 2025.
Total 1.240 orang diamankan, terdiri atas 611 orang dewasa dan 629 anak-anak.
Baca juga: Kronologis Pelajar SMK Tewas Usai Ikut Demo di Depan Gedung DPR, Diduga Korban Kekerasan Aparat
Jumlah itu diperoleh dari tiga pelaksanaan pengamanan: 357 orang pada 25 Agustus, 814 orang pada 28–29 Agustus, serta 69 orang pada 31 Agustus.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi menuturkan sebanyak 38 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kericuhan yang terjadi di Jakarta pada pekan lalu.
Seluruh tersangka itu telah dilakukan penahanan.
"Hingga hari ini kami telah melakukan penahanan terhadap 38 tersangka," ujar Ade Ary di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (2/9/2025).
Menurutnya, para tersangka diduga terlibat dalam berbagai tindakan saat kericuhan, antara lain melempar molotov dan batu hingga memukul petugas menggunakan bambu.
"Mereka juga melawan dan menghalangi petugas yang sedang menjalankan tugas, serta melakukan kekerasan secara bersama-sama terhadap Polsek Cipayung, Jakarta Timur," jelasnya.
Beberapa tersangka diduga merusak kendaraan, membakar halte Transjakarta, serta menghasut pelajar untuk bertindak anarkis.
"Ada yang diduga menghasut pelajar melalui ajakan provokatif. Salah satu tersangka juga ditahan karena membakar halte bus Transjakarta di depan sebuah mal berinisial F di Jalan Sudirman," tambah Ade Ary.
Baca juga: Warga Tanah Abang Jakarta Pusat Gelar Aksi Tolak Perusuh: Lu Jual Gua Borong
Dari hasil pemeriksaan menunjukkan ada 22 orang positif narkoba, dengan rincian 14 positif sabu, 3 ganja, dan 5 benzoat.
Polda Metro Jaya masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut guna mengungkap aktor intelektual di balik kericuhan tersebut.
Adapun kericuhan bermula dari aksi damai mahasiswa, pelajar, dan sejumlah elemen masyarakat yang menyuarakan aspirasi terkait isu nasional.
Namun, situasi berubah setelah disusupi provokator.
“Peserta aksi tidak menyampaikan pendapat, namun melakukan tindakan anarkis bahkan ada indikasi pelajar dan anak-anak ikut dimobilisasi. Ini menjadi perhatian serius kami,” tegas Ade Ary.
Demo di Jakarta
Istana Sebut Sudah Inisiatif Usut Kematian Pengunjuk Rasa Bahkan Sebelum Disinggung PBB |
---|
Sampai Kapan Fitur Live TikTok Nonaktif? Begini Penjelasan Wamenkomdigi |
---|
Formappi Tegaskan di UU MD3 Tak Ada Istilah Nonaktif untuk Memberhentikan Anggota DPR RI |
---|
Kompolnas: Tujuh Anggota Brimob Lindas Ojol Affan Kurniawan Terancam Dipecat dan Dipidana |
---|
HMI UNJ Serukan Unjuk Rasa Damai, Hindari Sikap Anarkis |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.