Sabtu, 15 November 2025

Ledakan di Jakarta Utara

Polisi Periksa Ayah Terduga Pelaku Bom SMAN 72: Jejak Rumah dan Relasi Keluarga Diselidiki

Polisi periksa ayah pelaku bom SMAN 72, sisa bom disita, korban masih dirawat, relasi keluarga jadi sorotan penyidikan.

Penulis: Abdul Qodir
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
BARANG BUKTI LEDAKAN - Petugas kepolisian menunjukkan barang bukti saat konferensi pers penanganan kasus ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta di Gedung Promoter Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (11/11/2025). Polda Metro Jaya menetapkan satu tersangka yang merupakan siswa dalam insiden ledakan yang terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta dan dan mengamankan barang bukti seperti tas, peledak, senjata mainan dan gambar TKP. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Ringkasan Berita:
  • Polisi periksa ayah pelaku bom SMAN 72, jejak rumah jadi sorotan penyidikan.
  • Relasi keluarga broken home diungkap, pelaku disebut tak punya ruang curhat.
  • Polisi menyita sisa bom dan serbuk peledak, korban masih dirawat di rumah sakit.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi terus mendalami kasus ledakan bom rakitan di SMAN 72 Jakarta.

Usai memeriksa 46 siswa sebagai saksi, penyidik Polda Metro Jaya juga telah memeriksa ayah dari terduga pelaku yang berstatus Anak Berkonflik dengan Hukum (ABH).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Iman Imanuddin menjelaskan, pemeriksaan terhadap ayah pelaku dilakukan di Polda Metro Jaya pada Selasa (11/11/2025).

“Kami ingin mengetahui dinamika keluarga, pola komunikasi, dan bagaimana pengawasan terhadap anak dilakukan,” ujar Iman.

Jejak Rumah

Polisi menemukan bahan peledak di rumah pelaku yang identik dengan serbuk bom rakitan yang meledak di sekolah.

Rumah tersebut kini menjadi bagian penting dalam penyidikan, termasuk analisis digital terhadap laptop pelaku. 

Direktorat Siber Polri menelusuri situs dan laman daring yang diakses pelaku untuk merakit bom.

Baca juga: Awal Mula Guru di Kampar Banting Nasi Kotak di Depan Murid, Kepsek Dicopot dan 2 Honorer Dipecat

Relasi Keluarga

Pelaku diketahui tinggal bersama ayahnya di sebuah mes pegawai usaha kuliner di Cilincing, Jakarta Utara.

Sang ibu bekerja di luar negeri sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI), sementara orang tua pelaku sudah bercerai sekitar dua tahun lalu.

Kondisi keluarga broken home ini disebut membuat pelaku merasa tidak memiliki ruang untuk menyampaikan keluh kesah.

“Anak ini tidak punya tempat curhat, baik di rumah maupun di sekolah. Dia merasa sendiri,” kata Kombes Iman.

Barang Bukti dan Jejak Digital

Selain pemeriksaan saksi, polisi juga menyita tiga bom rakitan yang tidak sempat meledak dari total tujuh bom yang dibawa pelaku.

Ketiga bom tersebut kini diperiksa oleh tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) untuk memastikan kandungan bahan peledak dan tingkat daya ledaknya.

Polisi juga menyita serbuk bahan peledak dari rumah pelaku.

Serbuk tersebut diperiksa secara forensik untuk dicocokkan dengan bahan yang digunakan dalam bom rakitan di sekolah. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved