Klarifikasi Dindikbud soal Pengusiran Wartawan di SMPN 19 Tangsel: Kurang Kondusif, Mohon Dimaklumi
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan memohon maaf atas insiden pengusiran wartawan di SMPN 19 Tangsel.
“Ke depan, informasi yang teman-teman butuhkan tentu dapat diakses. Silakan jika ingin menghubungi kepala sekolah, boleh saja."
"Hanya mungkin waktunya disesuaikan, misalnya pada jam istirahat atau setelah jam pulang sekolah, agar KBM tidak terganggu,” papar Deden.
Pernyataan Kepala Sekolah
Kepala Sekolah SMPN 19 Tangsel, Frida Tesalonik, mengungkap cerita di balik kasus dugaan bullying yang berujung meninggalnya siswa berinisial MH.
Frida Tesalonik menyampaikan, pihaknya sejak awal telah melakukan langkah penanganan sesuai prosedur.
Menurutnya, tidak ditemukan tanda-tanda kejadian mencurigakan di sekolah pada 20 Oktober 2025, ketika peristiwa dugaan bullying terjadi.
"Tanggal 20 tidak ada apa-apa. Pembelajaran berjalan baik, gurunya menyajikan materi dengan bagus, menggunakan proyektor dan video pembelajaran. Anak-anak interaktif dan bergembira."
"Sampai saya selesai supervisi, tidak ada kejadian apa pun, termasuk saat jam istirahat,” ungkapnya kepada TribunTangerang.com, Selasa (18/11/2025).
Baca juga: Update Perundungan Siswa SMP di Tangsel: Keluarga Pelaku Lepas Tanggung Jawab, Wartawan Diusir
Frida menegaskan pernyataan tersebut diperkuat wali kelas, Miss Citra, yang menurutnya melihat kondisi kelas baik-baik saja.
Ia melanjutkan, ketika itu mediasi langsung dilakukan bersama orang tua.
"Kami sudah mediasi dan sudah selesai. Orang tua R (terduga pelaku) sudah mau bertanggung jawab. Saat ini kasusnya ditangani Polres, kami menunggu perkembangannya,” ungkap Frida.
Lalu, mengenai evaluasi internal, Frida menegaskan pihaknya pasti akan berbenah.
Ia memastikan sekolah telah menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP), termasuk membuat surat pernyataan tanggung jawab dari pihak terduga pelaku, serta melaporkan seluruh proses kepada Dinas Pendidikan.
“Pendidikan itu harus selalu diperbarui. Kami evaluasi agar kejadian seperti ini tidak terulang, meskipun kami belum tahu kronologi sebenarnya,” jelasnya.
Terkait pemanggilan Polres Tangerang Selatan, Frida juga menegaskan pihak sekolah bersikap kooperatif.
“Saya sudah memenuhi panggilan pada hari Senin. Guru dan wali kelas juga. Tidak ada masalah, kami kooperatif,” tegas dia.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/PERUNDUNGAN-DI-SEKOLAH-Suasana-SMPN-19-Kota-Tangerang-Selatan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.