Sabtu, 13 September 2025

Revisi UU TNI

3 OTK Datangi Kantor hingga Telepon Misterius Buntut Geruduk Rapat RUU TNI, KontraS Duga Aksi Teror

Kantor KontraS didatangi tiga OTK hingga adanya telepon misterius buntut penggerudukan rapat RUU TNI di Fairmont, Jakarta, Sabtu (15/3/2025).

KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO
INTERVENSI RAPAT - Aktivis Koalisi Masyarakat Sipil untuk Sektor Keamanan saat mencoba masuk ruang rapat Panja Revisi UU TNI DPR-RI dan Kemenhan di Hotel Fairmont, Jakarta, Sabtu (15/3/2025). Kini Kantor KontraS didatangi tiga OTK hingga adanya telepon misterius buntut penggerudukan rapat RUU TNI di Fairmont, Jakarta, Sabtu (15/3/2025). 

TRIBUNNEWS.com - Tiga orang tak dikenal (OTK) mendatangi kantor Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) di Jalan Kramat II, Kwitang, Jakarta Pusat, Minggu (16/3/2025) dini hari.

Ketiganya diketahui mengaku sebagai orang dari media.

Tetapi, ketiganya disebutkan tidak menjelaskan dari media mana mereka berasal.

Mereka juga tak mengatakan dalam rangka apa berkunjung ke kantor KontraS.

"Tengah malam ini (Minggu), tepatnya pukul 00.16, kantor KontraS didatangi oleh tiga orang tidak dikenal yang mengaku dari media," ungkap Wakil Koordinator Bidang Eksternal KontraS, Andrie Yunus, dalam keterangannya, Minggu, dikutip dari Kompas.com.

Di waktu yang bersamaan, lanjut Andrie, ia mengaku mendapat telepon misterius dari nomor tidak dikenal.

Baca juga: Respons Aksi Koalisi Masyarakat Sipil Saat Rapat RUU TNI, Golkar: Tolong Salurkan dengan Cara Tepat

Andrie menduga apa yang terjadi itu merupakan aksi teror setelah pihaknya menggeruduk rapat Panitia Kerja (Panja) yang membahas Rancangan Undang-undang TNI (UU TNI) di Hotel Fairmont Jakarta pada Sabtu dan Minggu tanggal 15-16 Maret 2025.

"Di waktu yang bersamaan, saya juga mendapatkan tiga panggilan telepon dari nomor tak dikenal," kata Andrie.

"Kami menduga ini berkitan dengan aksi teror terhadap kami, pasca kami bersama Koalisi Masyarakat Sipil mengkritis proses legislasi Revisi UU TNI," jelasnya.

Diketahui, Andrie turut menggerebek rapat Panja RUU TNI di Fairmont.

Dalam kesempatan itu, Andrie bersama rekan-rekannya di Koalisi Masyarakat Sipil, menolak pembahasan RUU TNI yang dilaksanakan secara tertutup.

Mereka juga menyatakan penolakan terhadap adanya dwifungsi ABRI.

"Kami menolak adanya pembahasan di dalam. Kami menolak adanya dwifungsi ABRI," teriak Andrie.

"Hentikan pembahasan dwifungsi RUU TNI, hentikan, hentikan Bapak, Ibu. Kami meminta dihentikan karena prosesnya dilakukan secara diam-diam dan tertutup," lanjut dia.

Berujung Laporan Polisi

Terkait aksi penggerudukan rapat Panja RUU TNI di Fairmont oleh Koalisi Masyarakat Sipil, pihak sekuriti hotel melapor ke Polda Metro Jaya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan