Sabtu, 13 September 2025

Revisi UU TNI

3 OTK Datangi Kantor hingga Telepon Misterius Buntut Geruduk Rapat RUU TNI, KontraS Duga Aksi Teror

Kantor KontraS didatangi tiga OTK hingga adanya telepon misterius buntut penggerudukan rapat RUU TNI di Fairmont, Jakarta, Sabtu (15/3/2025).

KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO
INTERVENSI RAPAT - Aktivis Koalisi Masyarakat Sipil untuk Sektor Keamanan saat mencoba masuk ruang rapat Panja Revisi UU TNI DPR-RI dan Kemenhan di Hotel Fairmont, Jakarta, Sabtu (15/3/2025). Kini Kantor KontraS didatangi tiga OTK hingga adanya telepon misterius buntut penggerudukan rapat RUU TNI di Fairmont, Jakarta, Sabtu (15/3/2025). 

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, membenarkan pihaknya telah menerima laporan tersebut pada Sabtu (15/3/2025).

Ade Ary mengatakan, laporan yang masuk merupakan dugaan tindak pidana karena mengganggu ketertiban umum.

"Polda Metro Jaya menerima laporan dugaan tindak pidana mengganggu ketertiban umum dan atau perbuatan memaksa disrta ancaman kekerasan dan atau penghinaan terhadap penguasa atau badan hukum di Indonesia," jelas Ade Ary, dalam keterangannya, Minggu.

Ia menambahkan, pihak terlapor dilaporkan dengan sangkaan Pasal 172 dan/atau Pasal 212 dan/atau Pasal 217 dan/atau Pasal 335 dan/atau Pasal 503 dan/atau Pasal 207 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP.

Terpisah, pihak sekuriti Fairmont mengaku tak tahu sosok RYR melapor ke Polda Metro Jaya terkait penggerudukan rapat RUU TNI.

Baca juga: Sekuriti Hotel Fairmont Tak Tahu Sosok PRY yang Polisikan Aktivis Pembongkar Rapat Revisi UU TNI

RYR diketahui mengaku sebagai sekuriti di Fairmont saat melapor ke Polda Metro Jaya, Sabtu.

Beberapa sekuriti mengaku tidak tahu ada sosok bernama RYR di antara mereka.

Tak hanya itu, mereka juga mengaku tak tahu adanya pelaporan ke Polda Metro Jaya mengenai penggerudukan rapat RUU TNI.

"Saya harus konfirmasi dulu," kata seorang sekuriti saat ditanya mengenai laporan tersebut, Minggu.

Sementara itu, pimpinan sekuriti mengaku pihaknya tak berani mengajukan laporan ke Podla Metro Jaya.

"Kalau mau lapor kan harusnya orang dari yang punya atau penyelenggara acara, bukan dari kami," ujar dia.

"Kalau dia merasa tergangggu, ya sudah buat laporan. Kalau kami mah nggak berani," pungkasnya.

Sebelumnya, Koalisi Masyarakat Sipil termasuk KontraS menggeruduk rapat Panja RUU TNI yang digelar secara tertutup di Hotel Fairmont, Sabtu.

Mereka membawa poster dan spanduk berisikan penolakan terhadap RUU TNI.

Pihak Koalisi Masyarakat Sipil tampak didorong beberapa orang diduga sekuriti setelah berhasil membuka pintu ruangan tempat rapat digelar.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan