Legislator PAN sebut Subang Jadi Kawasan Strategis Baru Bagi Investor, Ini Alasannya
Anggota Komisi I DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat IX yang meliputi Kabupaten Subang, Majalengka dan Sumedang, Farah Puteri Nahlia.
Penulis:
Chaerul Umam
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat IX yang meliputi Kabupaten Subang, Majalengka dan Sumedang, Farah Puteri Nahlia, menyampaikan dukungan penuh terhadap perkembangan Kabupaten Subang sebagai kawasan strategis bagi penanaman modal asing.
Adapun, kini Subang mencuat sebagai kawasan industri baru yang sangat menjanjikan bagi investor asing.
Selain menawarkan lokasi yang sangat strategis, tetapi juga didukung oleh infrastruktur modern, kawasan industri berbasis teknologi, serta komitmen pemerintah dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif.
“Subang memiliki semua elemen strategis yang dicari investor global: akses logistik kelas dunia, infrastruktur pelabuhan ekspor, dan kawasan industri modern yang siap bersaing di tingkat internasional,” ujar Farah, kepada wartawan Rabu (7/5/2025).
Farah menyoroti kemajuan pembangunan Pelabuhan Patimban dan Subang Smartpolitan sebagai bukti konkret keberhasilan kebijakan strategis nasional yang benar-benar menyentuh daerah.
Menurutnya, keberadaan pelabuhan berstandar internasional di Subang akan mengubah wajah ekspor Indonesia, khususnya di sektor otomotif dan manufaktur.
Ia menjelaskan, berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan bahwa Jawa Barat tetap menjadi provinsi dengan realisasi investasi tertinggi di Indonesia selama lima tahun terakhir.
Pada tahun 2024, Subang menyumbang lebih dari Rp 12 triliun dari total investasi di Jawa Barat, meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Sektor dominan di Subang meliputi industri pengolahan, logistik, dan teknologi berbasis manufaktur hijau.
Hal ini diperkuat dengan masuknya perusahaan global seperti BYD dan Xinfung Industry dari Tiongkok yang baru-baru ini memilih Subang Smartpolitan sebagai lokasi ekspansinya.
Rencananya, BYD akan membangun fasilitas produksinya yang mencakup area seluas 108 hektare, menjadikannya tenant terbesar pertama di wilayah Subang Smartpolitan.
Sedangkan Xinfung Industry akan membangun fasilitas produksi fase pertama yang mencakup area seluas 4 hektar dengan nilai investasi sekitar USD 30 juta.
“Saya menyambut baik keputusan perusahaan dan investor asing yang memilih Subang sebagai tujuan ekspansinya. Keputusan ini merupakan pengakuan atas potensi besar yang dimiliki Subang sebagai tujuan investasi yang menarik,” ucap Farah.
Subang juga didukung oleh pembangunan infrastruktur strategis seperti Jalan Tol Cipali dan rencana Jalan Tol Patimban, yang menghubungkan langsung kawasan industri dengan pelabuhan ekspor.
Selain itu, Subang Smartpolitan dirancang sebagai kawasan berbasis kota pintar (smart city), dengan fokus pada integrasi digital, efisiensi energi, dan kelestarian lingkungan. Ini sejalan dengan tren global menuju kawasan industri hijau dan berkelanjutan.
Meski begitu, legislator dari Fraksi PAN ini juga mengingatkan pentingnya agar investasi asing ini dapat memberikan dampak positif secara langsung kepada masyarakat lokal.
Jabatan Wakil Panglima TNI Aktif Lagi Usai 25 Tahun Vakum, DPR Minta Jangan Cuma Jadi ‘Pendamping’ |
![]() |
---|
Tewasnya Prada Lucky: DPR Desak TNI Reformasi Budaya dan Hukum Pembinaan |
![]() |
---|
Komisi I DPR: Jabatan Wakil Panglima Relevan dengan Bertambahnya Brigade hingga Batalyon di TNI |
![]() |
---|
Keadilan untuk Prada Lucky, Anggota Komisi I DPR Minta Proses Hukum Tanpa Pandang Bulu |
![]() |
---|
Mengenal Sumur Migas Subang yang Meledak Hebat, Kapasitas Produksi 4.300 Barel Per Hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.