Pengaruh BPA pada Air yang Diminum Sehari-hari, Berikut Penjelasan Ahli
Konsumsi air minum dalam kemasan galon sudah menjadi pemandangan umum, hingga muncu kekhawatiran tentang BPA. Ahli angkat bicara soal itu.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Willem Jonata
Penelitian Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Islam Makassar (UIM) hingga Universitas Muslim Indonesia (UMI) telah memastikan tidak ada migrasi BPA dari galon guna ulang berbahan polikarbonat ke air.
Anggota Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) Hermawan Seftiono menjelaskan, galon dan BPA merupakan dua produk yang berbeda.
“Tidak ada laporan di Eropa yang pernah menyebutkan ada seseorang yang sakit karena mengkonsumsi air dari galon polikarbonat. Di Indonesia juga belum ada yang terkena penyakit dari kandungan BPA ini," katanya.
Ditambahkan, Periset Ahli Madya Pusat Riset Teknologi Polimer Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRTP BRIN) Syuhada memaparkan, dalam penelitian Dong Wen-li dkk, yang dipublikasikan dalam jurnal Applied Mechanics and Materials Vol 469 Tahun 2014 menunjukkan semakin lama galon guna ulang PC dipakai maka migrasi kandungan BPA pada temperatur normal ke dalam air cenderung berkurang secara linier.
"Hal ini berarti, semakin sering dan semakin lama wadah itu digunakan, semakin kecil pula kemungkinan paparan BPA yang dapat terjadi, sehingga konsumen tidak perlu khawatir menggunakan wadah PC secara berulang," kata Syuhada.
Di sisi lain, pemakaian galon guna ulang mendukung aspek keberlanjutan karena menawarkan manfaat bagi lingkungan.
Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mendorong industri AMDK mengurangi penggunaan biji plastik dengan menggunakan botol atau galon guna ulang.
Rata-rata galon guna ulang bisa dipakai kembali hingga 40 kali sehingga mengurangi konsumsi biji plastik murni hingga 250 ribu ton per tahun.
"Kami mendorong industri air minum kemasan menerapkan sistem guna ulang yang sama pada botol plastik, seperti pada galon guna ulang," kata Hanif Faisol.
Sejumlah organisasi lingkungan menyambut positif seruan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol.
Juru Kampanye Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jakarta Muhammad Aminullah menjelaskan, penggunaan galon guna ulang sejalan dengan Peraturan Menteri KLHK Nomor 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen.
Cari UMR Rendah, Kemenperin Sebut Banyak Pengusaha Alihkan Pabriknya ke Jawa Tengah |
![]() |
---|
Riset Ilmiah Global Ungkap Bahaya BPA dalam Galon Guna Ulang Lanjut Usia |
![]() |
---|
Trump Tetapkan Tarif 32 Persen, Ekspor Minyak Atsiri ke AS Dipastikan Kena Imbas |
![]() |
---|
Aromatika Indofest 2025 Upaya Kemenperin Dongkrak Pamor Industri Minyak Atsiri |
![]() |
---|
Paparan BPA pada Ganula Melebihi Ambang Batas, Ketua KKI: Ini Merugikan Konsumen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.