Maruarar Batalkan Program Rumah Subsidi Mini Setelah Melihat Banyak Respons Negatif Dari Warga
Maruarar Sirait alias Ara memastikan, ide atau rencana program rumah subsidi mini berukuran 14 dan 24 meter batal terealisasi.
Penulis:
Rizki Sandi Saputra
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI (PKP) Maruarar Sirait alias Ara memastikan, ide atau rencana program rumah subsidi mini berukuran 14 dan 24 meter batal terealisasi.
Keputusan itu disampaikan Ara setelah pihaknya mendapatkan masukan dari warga.
Notabene masukan tersebut kata Ara, cenderung negatif.
"Nah, kenapa saya kasih draft? untuk mendapatkan respons masyarakat. Ya, kalau saya melihat respons masyarakatnya tidak baik, dari DPR juga sudah mengingatkan, masa saya jalan terus sih? Berarti kan saya tidak mendengarkan," kata Ara kepada awak media di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/7/2025).
Ara juga menyatakan, beberapa gambaran yang selama ini beredar perihal rumah subsidi mini tersebut masih sebatas draft.
Baca juga: Alasan Maruarar Sirait Sempat Usul Rumah Subsidi 18 Meter, Kini Berujung Batal
Kata dia, draft tersebut masih dikaji hingga saat ini, seraya menunggu tanggapan atau respons dari publik.
"Namanya draft itu kita sampaikan ke publik, untuk mendapatkan respons. Nah respons nya menurut saya, banyak yang negatif. Jadi ya saya, sportif saya batalkan. Jadi, saya harus begitu," kata dia.
Atas banyaknya masukan negatif cenderung penolakan tersebut, akhirnya Menteri Ara memutuskan untuk membatalkan rencana proyek tersebut.
Baca juga: Menteri Maruarar Akhirnya Minta Maaf Usai Banjir Kritik Rumah Subsidi Mini
Terkini, Menteri Ara telah menyampaikan permohonan maaf di hadapan Pimpinan Komisi V DPR RI atas ide rumah subsidi mini tersebut.
"Jadi saya pikir, itu cara saya. Untuk bagaimana meyakinkan, ini kebijakan perlu dijalankan enggak. Jadi, itu batal, titik," kata dia.
"Kenapa? Karena saya mendengarkan masukan dari DPR, dan komponen masyarakat, dan berbagai kalangan, bahwa itu dinilai tidak layak. Kesehatan dan sebagainya. Ya saya harus batalkan," ucap Ara.
Ara Minta Maaf
Ara pun secara langsung menyampaikan permohonan maaf saat rapat kerja (raker) dengan Komisi V DPR RI.
"Terima kasih Pak atas kesempatannya hari ini kami pertama menyampaikan permohonan maaf saya punya ide dan mungkin yang kurang tepat tapi tujuannya mungkin cukup baik tapi mungkin kami juga masih belajar bahwa ide ide di ranah publik harus lebih baik lagi soal rumah subsidi yang diperkecil," kata Ara dalam rapat Komisi V DPR RI.
Menteri Ara menyatakan, sejatinya ide tersebut sederhana, yakni untuk mewujudkan keinginan masyarakat khususnya kaum muda dalam upaya memiliki rumah sendiri di kota.
Ide itu muncul, lantaran saat ini harga rumah dan tanah di kota terlebih di Jakarta, sudah terlampau mahal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.