Jakarta Perkuat Ketahanan Pangan Lewat Contract Farming dan Optimalisasi Lahan Sawah
Pemprov DKI menggabungkan contract farming dan optimalisasi lahan sawah untuk menjaga pasokan beras tetap stabil dan terjangkau.
TRIBUNNEWS.COM - Di tengah kebutuhan beras yang terus meningkat, upaya memperkuat ketahanan pangan tidak bisa lagi mengandalkan satu strategi tunggal. Setiap daerah harus bisa memaksimalkan peluang, mulai dari menghidupkan kembali lahan sawah yang tersisa hingga menggandeng sentra produksi beras di daerah lain.
Karena itu, Pemprov DKI Jakarta kini mulai menggabungkan dua langkah besar, yaitu contract farming dan optimalisasi lahan sawah lokal yang tersisa. Langkah ini jadi jawaban konkret atas keterbatasan lahan sekaligus memastikan pasokan pangan Jakarta tetap stabil dan terjangkau.
Salah satu inisiatif kunci hadir lewat kerja sama antara PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseroda) dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Rorotan Jaya di lahan seluas 235 hektar di Rorotan, Jakarta Utara. Kawasan ini juga nantinya akan dikembangkan menjadi kawasan edukasi pertanian dan agro wisata, sehingga warga, terutama pelajar, bisa melihat langsung proses budidaya padi tanpa harus keluar kota.
Penandatanganan kerja sama disaksikan Asisten Perekonomian dan Keuangan Setda DKI Jakarta, Suharini Eliawati; Kepala Badan Pembinaan BUMD, Syaefuloh Hidayat, dan Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Hasudungan A. Sidabolok. Pada kesempatan itu, dilakukan tanam bersama padi unggul Inpari 32 serta penyerahan lima unit sprayer dan 750 kilogram pupuk kepada Gapoktan Rorotan Jaya.
Baca juga: Beri Keringanan Warga untuk Beli Rumah Pertama, Pemprov DKI Terapkan Kebijakan NPOPTKP BPHTB
Potensi Edukasi Lahan Sawah Jakarta
Suharini Eliawati menegaskan, upaya ini merupakan tindak lanjut arahan pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta untuk memperkuat swasembada pangan melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi.
Untuk diketahui, lahan sawah di Jakarta saat ini sangat terbatas, sekitar 414 hektare, yang sebagian besar berada di Jakarta Utara. Lahan ini memiliki potensi edukasi pertaniannya, terutama untuk pengembangan agrowisata serta kegiatan ekstrakurikuler bertema lingkungan.
Kepala Badan Pembinaan BUMD Provinsi DKI Jakarta, Syaefuloh Hidayat, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang terjalin. Ia menilai kerja sama antara Food Station dan para petani Rorotan menjadi bagian dari upaya besar menjaga ketahanan pangan ibu kota. Syaefuloh berharap produktivitas dapat terus meningkat dengan menyasar hasil panen hingga 7 ton per hektare.
Sejalan dengan itu, Dinas KPKP DKI Jakarta dan Food Station juga menandatangani Nota Kesepahaman mengenai Pengembangan Ekosistem Pangan Berkelanjutan. Salah satu fokusnya adalah optimalisasi aset milik Pemprov DKI Jakarta yang berpotensi dijadikan lahan pertanian, sehingga ruang produksi pangan lokal dapat diperluas secara bertahap.
Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Karyawan Gunarso, menambahkan, kolaborasi ini diharapkan mampu memperkuat keberlanjutan ketahanan pangan Jakarta. Menurutnya, kerja sama tersebut tidak hanya mendongkrak produktivitas pertanian, tetapi juga memberi kepastian harga dan pasar bagi para petani karena seluruh hasil panen akan diserap oleh Food Station. Ia juga berharap Rorotan dapat berkembang sebagai kawasan edukasi pertanian yang dekat dan mudah diakses oleh pelajar.
Baca juga: Akses Pendidikan Dipermudah: Pemprov DKI Tebus Ijazah Siswa yang Tertahan
Kolaborasi dengan Daerah Surplus Beras
Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan lintas wilayah, Pemprov DKI Jakarta dan Pemkab Karawang menjalin kerja sama melalui Penandatangan Kesepakatan Bersama mengenai Pengembangan Potensi Daerah dan Peningkatan Pelayanan Publik di sektor pertanian.
Sebagai tindak lanjut kerja sama tersebut, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menghadiri panen padi sekaligus menyerahkan sejumlah bantuan sarana pertanian kepada Gapoktan Karawang di Desa Kutawargi, Kecamatan Rawamerta, pada Selasa 6 Mei 2025.
Pramono menilai kolaborasi antardaerah ini sebagai langkah penting menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan. Ia menyebut kerja sama ini tidak hanya memperkuat program Asta Cita terkait swasembada pangan, tetapi juga membuka peluang peningkatan kesejahteraan petani di Karawang.
“Kerja sama ini menjadi langkah strategis dalam memastikan ketersediaan pangan yang stabil dan terjangkau. Selain itu, ini memberi ruang bagi petani untuk meningkatkan produksi,” ujar Pramono.
Ia menjelaskan, seremoni panen dilakukan di lahan satu hektare dari total 150 hektare yang dikerjasamakan, dengan pengiriman awal 20 ton beras yang akan diproses di pabrik Food Station di Subang sebelum dipasarkan secara nasional.
Pramono turut menyampaikan apresiasi kepada para pihak yang terlibat. Bantuan berupa satu unit hand tractor, sepuluh hand sprayer, dan 500 kilogram benih padi juga diserahkan sebagai dukungan peningkatan kualitas dan produktivitas panen.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Pemprov DKI Jakarta
Food Station
Contract Farming
ketahanan pangan
Pramono Anung
SDG02-Tanpa Kelaparan
| Perkuat Mitigasi Kebakaran, Gubernur Pramono Dorong Masyarakat Punya APAR |
|
|---|
| Gubernur Pramono Anung Bicara Soal Rekayasa Lalu Lintas Jakarta Saat Lepas Teladan Rally 2025 |
|
|---|
| Mendes Yandri Letakkan Batu Pertama Kopdes Merah Putih dan Tinjau Program BUMDes Ketahanan Pangan |
|
|---|
| Pasca-Ledakan SMAN 72: Banyak Siswa Minta Pindah, Belum Siap Mental untuk Kembali ke Sekolah |
|
|---|
| Polisi Manggarai Penggerak Ketahanan Pangan, Aipda Libertus Ubah Lahan Kosong bersama Warga |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.