Kongres PDIP
Menerka Makna di Balik Rangkulan Prananda Prabowo terhadap Puan Maharani Saat Bimtek PDIP di Bali
Momen kedekatan putra-putri Megawati Soekarnoputri, yakni Prananda Prabowo dan Puan Maharani di lokasi Bimtek PDIP di Bali turut jadi sorotan publik.
Penulis:
Faryyanida Putwiliani
Editor:
Tiara Shelavie
Selain itu, kedekatan Prananda dan Puan ini juga bisa dimaknai bahwa segala persoalan yang ada di PDIP bisa dipecahkan dengan rasa persaudaraan.
Selaras dengan ajaran Bung Karno yang menilai bahwa kekeluargaan di atas segalanya.
Selanjutnya dalam aspek kode, Ari menilai foto Prananda dan Puan ini mengisyaratkan menjelang gelaran Kongres PDIP mendatang, tidak ada yang namanya faksi-faksi di tubuh banteng.
"Tidak ada pemilahan kubu situation room yang digawangi Prananda atau faksi Senayan yang dikomandoi Puan, semuanya lebur menjadi satu sebagai keturunan biologis maupun ideologis Soekarno," ujarnya.
Baca juga: Prananda Rangkul Puan di Bali, PDIP Kirim Sinyal Anti-Faksi Jelang Kongres
Makna Kedekatan Prananda-Puan Bagi Said Abdullah

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Said Abdullah menilai, momen kedekatan Prananda dan Puan sangat menunjukkan keharmonisan.
Tak hanya sekadar hubungan kakak-adik, tetapi harmoni itu juga terjaga di internal PDIP.
"PDI Perjuangan solid bukan sekadar slogan. Harmoni beliau berdua sebagai anak biologis dan ideologis Ibu Mega dan PDI Perjuangan," kata Said saat dikonfirmasi, Kamis (31/7/2025).
Said menegaskan, baik Prananda maupun Puan sama-sama tumbuh di rumah besar PDIP.
Keduanya merupakan anak biologis sekaligus ideologis PDIP.
Tak hanya itu, keduanya berproses dan memberi warna dalam perjalanan PDIP sebagai partai besar.
Baca juga: PDIP Tak Terbuka soal Kongres, Pengamat Sebut Wajar karena Khawatir Jokowi Cawe-cawe
Ketua Banggar DPR RI ini juga menegaskan, bahwa tidak ada faksi di internal partai berlambang banteng moncong putih itu.
"PDI Perjuangan solid di bawah kepemimpinan Ibu Mega. Perbedaan pendapat tidak bisa kita maknai sebagai faksional di dalamnya."
"Justru itulah wujud dari demokrasi di PDI Perjuangan. Wacana boleh berbeda, tetapi ketika Ibu Ketua Umum memutuskan, kami semua solid mendukung penuh keputusan tersebut," terang dia.
Said juga merasa keberadaan Puan dan Prananda menopang penuh kepemimpinan Megawati.
“Beliau berdua hanya berbagi peran dan penugasan politiknya yang ditujukan untuk kebesaran PDI Perjuangan," kata dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.