Momen 9 Hakim Berpose Pakai Setelan Jas di Peringatan HUT ke-22 Mahkamah Konstitusi
Tampak sembilan hakim konstitusi rapi menggunakan setelan jas dalam rangka menghadiri gelaran Upacara HUT MK, Rabu (13/8/2025).
Penulis:
Mario Christian Sumampow
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Saat melaksanakan tugasnya memimpin sidang, para hakim konstitusi menggunakan toga berwarna merah dan hitam.
Aturan untuk itu tertuang dalam Peraturan Mahkamah Konstitusi (PMK) Nomor 06/PMK/2025 tentang Tata Tertib Persidangan, tepatnya Pasal 5 ayat 1.
Pemandangan hakim menggunakan toga itu lumrah dilihat dalam setiap persidangan di MK saat sembilan hakim duduk berjejer dengan kostum serupa.
Namun, ada yang berbeda di kawasan Gedung MK, Jakarta, Rabu (13/8/2025). Tepat di saat lembaga itu merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-22.
Tampak sembilan hakim konstitusi rapi menggunakan setelan jas dalam rangka menghadiri gelaran Upacara HUT MK.
Jas mereka didominasi oleh warna hitam seperti yang dikenakan oleh hakim Saldi Isra, Enny Nurbaningsih, Arief Hidayat, dan Ridwan Masnyur, dan Anwar Usman.
Tampak sedikit berbeda, jas Anwar Usman dihiasi motif garis vertikal.
Sementara hakim Arsul Sani dan Suhartoyo kompak menggunakan jas berwarna biru tua. Hanya jas hakim Daniel Yusmic yang tampak cerah dengan balutan warna biru mudanya.
Pun, untuk sepatu, milik Daniel berwarna coklat. Berbeda dengan delapan pasang sepatu milik rekannya yang seragam berwarna hitam.
Dengan tampilan jas itu, usai upacara, para hakim berpose di depan Gedung MK untuk diambil gambarnya.
Tak hanya satu satu sesi. Mereka juga berfoto bersama para staf dan jajaran MK serta dengan pasangan masing-masing.
Sebagai informasi, dalam Upacara HUT MK, Ketua MK Suhartoyo menyebut lembaganya sudah melewati berbagai ujian selama 22 tahun berdiri.
“Usia 22 tahun adalah fase kedewasaan bagi sebuah institusi. Mahkamah Konstitusi telah melewati berbagai ujian sejarah, mengawal konstitusi dalam berbagai dinamika kebangsaan,” kata Suhartoyo.
Tidak mudah, lanjutnya, bagi sebuah lembaga peradilan dalam sistem ketatanegaraan untuk memperoleh kepercayaan publik. Apalagi untuk mempertahankannya dalam arus zaman yang bergerak begitu cepat dan kompleks.
Konsistensi MK disebut Suhartoyo sebagai ujian sesungguhnya ihwak apakah lembaga itu dapat menjaga marwahnya atau justru terjebak dalam rutinitas semata.
Mahkamah Konstitusi
hakim konstitusi
Toga
setelan jas
HUT MK
Ketua MK
Suhartoyo
Anwar Usman
Saldi Isra
Arief Hidayat
Ketua MK Akui Susah Peroleh Kepercayaan Publik di Tengah Zaman yang Bergerak Cepat dan KomplekS |
![]() |
---|
Hasto Kristiyanto Tetap Lanjut Gugat UU Tipikor di MK Meski Sudah Dapat Amnesti dari Prabowo |
![]() |
---|
Bawaslu Telusuri Dugaan Ketidaknetralan ASN dan Polri dalam PSU Pilkada Papua |
![]() |
---|
Gugat Rangkap Jabatan Wakil Menteri Jadi Komisaris BUMN, Viktor Santoso Contohkan Kasus BBM Oplosan |
![]() |
---|
Sidang Perdana Pengujian UU Tipikor yang Dimohonkan Hasto Kristiyanto Digelar Besok di MK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.