Kamis, 14 Agustus 2025

Momen 9 Hakim Berpose Pakai Setelan Jas di Peringatan HUT ke-22 Mahkamah Konstitusi

Tampak sembilan hakim konstitusi rapi menggunakan setelan jas dalam rangka menghadiri gelaran Upacara HUT MK, Rabu (13/8/2025).

Tribunnews.com/Mario Christian Sumampow
HAKIM MK - Sembilan hakim konstitusi berfoto menggunakan setelah jas di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta usai Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) MK ke-22, Rabu (13/8/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Saat melaksanakan tugasnya memimpin sidang, para hakim konstitusi menggunakan toga berwarna merah dan hitam.

Aturan untuk itu tertuang dalam Peraturan Mahkamah Konstitusi (PMK) Nomor 06/PMK/2025 tentang Tata Tertib Persidangan, tepatnya Pasal 5 ayat 1. 

Pemandangan hakim menggunakan toga itu lumrah dilihat dalam setiap persidangan di MK saat sembilan hakim duduk berjejer dengan kostum serupa.

Namun, ada yang berbeda di kawasan Gedung MK, Jakarta, Rabu (13/8/2025). Tepat di saat lembaga itu merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-22.

Tampak sembilan hakim konstitusi rapi menggunakan setelan jas dalam rangka menghadiri gelaran Upacara HUT MK.

Jas mereka didominasi oleh warna hitam seperti yang dikenakan oleh hakim Saldi Isra, Enny Nurbaningsih, Arief Hidayat, dan Ridwan Masnyur, dan Anwar Usman.

Tampak sedikit berbeda, jas Anwar Usman dihiasi motif garis vertikal.

Sementara hakim Arsul Sani dan Suhartoyo kompak menggunakan jas berwarna biru tua. Hanya jas hakim Daniel Yusmic yang tampak cerah dengan balutan warna biru mudanya.

Pun, untuk sepatu, milik Daniel berwarna coklat. Berbeda dengan delapan pasang sepatu milik rekannya yang seragam berwarna hitam.

Dengan tampilan jas itu, usai upacara, para hakim berpose di depan Gedung MK untuk diambil gambarnya.

Tak hanya satu satu sesi. Mereka juga berfoto bersama para staf dan jajaran MK serta dengan pasangan masing-masing.

Sebagai informasi, dalam Upacara HUT MK,  Ketua MK Suhartoyo menyebut lembaganya sudah melewati berbagai ujian selama 22 tahun berdiri.

“Usia 22 tahun adalah fase kedewasaan bagi sebuah institusi. Mahkamah Konstitusi telah melewati berbagai ujian sejarah, mengawal konstitusi dalam berbagai dinamika kebangsaan,” kata Suhartoyo

Tidak mudah, lanjutnya, bagi sebuah lembaga peradilan dalam sistem ketatanegaraan untuk memperoleh kepercayaan publik. Apalagi untuk mempertahankannya dalam arus zaman yang bergerak begitu cepat dan kompleks.

Konsistensi MK disebut Suhartoyo sebagai ujian sesungguhnya ihwak apakah lembaga itu dapat menjaga marwahnya atau justru terjebak dalam rutinitas semata.

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan