Jumat, 5 September 2025

Demo di Jakarta

Lemkapi: Lakukan Proses Hukum Terhadap Siapa Pun yang Jadi Dalang Aksi Anarkis

Lemkapi meminta kepolisian melakukan proses hukum terhadap siapa pun yang menjadi dalang dalam aksi anarkis di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
PROSES HUKUM - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Dr Edi Hasibuan mendukung polisi melakukan proses hukum terhadap siapa pun yang menjadi dalang dalam aksi anarkis di wilayah Jakarta dan sekitarnya. 

Peran para tersangka di antaranya admin akun penghasut, penyebar ajakan perusakan, hingga pembuat tutorial bom molotov.

Ade Ary mengatakan DMR merupakan admin akun Instagram berinisial Lokataru Foundation (LF).

"DMR berperan melakukan kolaborasi dengan sejumlah akun IG lain untuk menyebarkan ajakan provokatif, termasuk seruan kepada pelajar agar tidak takut turun ke jalan dengan narasi 'aksi kita lawan bareng'," kata Ade Ary.

Kemudian tersangka MS berperan sebagai admin akun Instagram Blok Politik Pelajar (BPP) yang menyebarkan ajakan lebih spesifik ke arah perusakan fasilitas melalui kolaborasi konten bersama akun lain.

Selanjutnya SH, berperan sebagai admin akun Instagram Gejayan Memanggil terlibat dalam kolaborasi antar-akun IG untuk menyebarkan ajakan serupa yang mengarah pada tindakan pengrusakan.

Selanjutnya peran KA sebagai admin akun Instagram Aliansi Mahasiswa Penggugat (AMP) juga aktif berkolaborasi dalam penyebaran ajakan perusakan lewat media sosial.

Kombes Ade Ary menjelaskan peran RAP sosok yang diduga sebagai perakit bom molotov.

RAP juga dikenal sebagai Prof R.

"Admin akun Instagram @RAP, memiliki peran lebih ekstrem, yakni membuat tutorial pembuatan bom molotov," ucapnya.

RAP pun bertindak sebagai koordinator kurir bom molotov di lapangan.

Kemudian ada tersangka FL sebagai admin akun media sosial berinisial FG.

Dia diketahui menyiarkan langsung (live) aksi pada 25 Agustus 2025 sekaligus mengajak pelajar, termasuk anak-anak di bawah umur, untuk ikut serta dalam kericuhan.

"Peran tersangka FL sangat berbahaya karena melibatkan anak-anak dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan dan membiarkan mereka berada di lokasi rawan tanpa perlindungan," katanya.

Demonstrasi besar yang berujung ricuh di sejumlah daerah di Indonesia dipicu kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPR RI yang melebihi Rp 100 juta.

Aksi unjuk rasa berawal dari munculnya ajakan untuk melakukan demonstrasi di DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat pada Senin (25/8/2025).

Demonstrasi pada 25 Agustus di depan Gedung DPR berakhir ricuh. 

Meskipun begitu massa masih bisa dikendalikan.

Demonstrasi semakin membesar setelah driver ojek online, Affan Kurniawan tewas terlindas kendaraan taktis (Rantis) di Pejompongan, Jakarta Pusat saat polisi membubarkan massa pada Kamis (28/8/2025) malam.

Peristiwa tersebut memantik demonstrasi di berbagai wilayah Indonesia.
 

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan