Jumat, 5 September 2025

Demo di Jakarta

Mengenal Pam Swakarsa: Ini Asal Usul, Sejarah, dan Kontroversi dalam Operasi Pengamanan

Pam Swakarsa kembali muncul lewat surat GM FKPPI, TNI pastikan partisipasi masyarakat bersifat imbauan dan kolaborasi aman.

Editor: Glery Lazuardi
Dokumentasi GM FKPPI
PAM SWAKARSA - Foto yang memuat salinan surat di layar komputer terkait instruksi Pengamanan Masyarakat Swakarsa (Pam Swakarsa) di seluruh Indonesia yang diterbitkan Generasi Muda Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI-Polri (GM FKPPI). 

Kivlan kemudian mengumpulkan dana sebesar Rp 400 juta dan membagi-bagikannya untuk 30 ribu anggota Pam Swakarsa yang terlibat dalam operasi ini. Bentrokan antara Pam Swakarsa dengan mahasiswa dan masyarakat sipil memuncak pada Tragedi Semanggi I pada 12 November 1998.

Mahasiswa yang berunjuk rasa menuntut perubahan politik dihadang oleh aparat keamanan, termasuk Pam Swakarsa, yang menyebabkan sejumlah korban jiwa.

Aksi protes mahasiswa yang dimulai pada 11 November tersebut akhirnya berujung pada kekerasan dan jatuhnya korban di jalanan.

Pam Swakarsa, meskipun dibubarkan setelah Sidang Istimewa MPR 1998, meninggalkan jejak kontroversial dalam sejarah transisi Indonesia menuju Reformasi.

Bentrokan yang melibatkan pasukan ini, serta peranannya dalam peristiwa-peristiwa penting seperti Peristiwa Semanggi I, masih dikenang sebagai bagian dari perubahan besar yang mengguncang negara pasca-Orde Baru.

Tragedi tersebut menjadi salah satu catatan hitam dalam sejarah politik Indonesia yang tak akan terlupakan.

Pam Swakarsa Muncul Kembali

Kini Pam Swarkasa muncul kembali. Beredar di kalangan wartawan pada Selasa (2/9) foto yang memuat salinan surat di layar komputer terkait instruksi pembentukan Pasukan Pengamanan Masyarakat Swakarsa (Pam Swakarsa) di seluruh Indonesia.

Salinan surat tersebut beredar menyusul unjuk rasa berujung kericuhan di sejumlah wilayah di Indonesia yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Salinan surat tersebut memuat kop bertuliskan Pengurus Pusat Generasi Muda Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI-Polri (GM FKPPI). Surat tersebut ditujukan kepada Ketua Pengurus Daerah, Ketua Pengurus Cabang, Ketua Pengurus Rayon, GM FKPPI Se-Indonesia.

Pada bagian awal tubuh surat tertulis instruksi GM FKPPI tersebut merupakan tindaklanjut dari perintah Asisten Teritorial (Aster) Panglima TNI. Terdapat lima poin instruksi dalam surat tersebut.

Pertama, agar segera berkoordinasi resmi dengan jajaran TNI di wilayah masing-masing. Kedua, melaksanakan pam swakarsa bersama TNI sebagai wujud pengabdian nyata organisasi binaan TNI-Polri.

Ketiga, menggerakkan kader di seluruh tingkatan dengan semangat Solid, Kuat, Militan sebagai bentuk tanggung jawab anak biologis TNI-Polri yang mewarisi disiplin, loyalitas dan militansi. Keempat, menyusun laporan pelaksanaan yang memuat jumlah personel, bentuk koordinasi, dokumentasi, foto kegiatan, serta catatan khusus/kendala.

Kelima, menyampaikan laporan kepada Pengurus Pusat GM FKPPI c.q. Sekretaris Jenderal melalui email yang tertera dalam salinan surat. Salinan surat juga ditandatangani dan dicap oleh Ketua Umum GM FKPPI Dwi Rianta Soerbakti dan Sekretaris Jenderal GM FKPPI Ari Garyanida.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen (Mar) Freddy Ardianzah mengonfirmasi kebenaran imbauan atau ajakan TNI untuk ikut serta dalam pengamanan lingkungan sekitar.

"TNI melalui Aster Panglima TNI mengajak organisasi kemasyarakatan, termasuk GM FKPPI, untuk ambil bagian dalam Pengamanan Masyarakat Swakarsa (Pam Swakarsa) dan berperan aktif membantu pengamanan wilayah," ujarnya saat dikonfirmasi Tribun.

"TNI mendorong partisipasi aktif masyarakat dan organisasi kemasyarakatan untuk turut serta menjaga kondusifitas lingkungan masing-masing melalui kegiatan positif seperti memberikan imbauan, mendukung ketertiban, melaksanakan patroli/ronda serta memperkuat persaudaraan di tengah masyarakat," tambahnya.

Ia menekankan bentuk keterlibatan tersebut bukan pengganti peran aparat keamanan, melainkan sinergi dan kolaborasi demi menciptakan suasana aman dan harmonis.

Setiap kegiatan yang melibatkan elemen masyarakat, lanjut dia, juga selalu berada dalam koordinasi dengan TNI, Polri, dan aparat terkait, sehingga tetap sesuai koridor hukum dan menjaga semangat persatuan bangsa.

Namun, Freddy meluruskan surat tersebut bukan bersifat perintah, melainkan imbauan.

"Bukan perintah ya, sifatnya imbauan atau ajakan, karena terbukti efektif di beberapa daerah," pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Generasi Muda Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI-Polri (GM FKPPI), Ari Garyanida mengkonfirmasi foto yang memuat salinan surat di layar komputer terkait instruksi Pengamanan Masyarakat Swakarsa (Pam Swakarsa) di seluruh Indonesia.

"Iya, betul," kata Ari saat dihubungi Tribun. (Tribun Network/gta/wly)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sejarah Terbentuknya Pam Swakarsa, dari Kontroversi hingga Jejak di Era Reformasi", Klik untuk baca: 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan