Minggu, 7 September 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Usung Spanduk Tagar ResetIndonesia yang Catnya Belum Kering, Aliansi Mahasiswa Suarakan 10 Tuntutan

Setelah azan magrib berkumandang, mereka membentangkan spanduk putih bercat merah bertuliskan #ResetIndonesia

Penulis: Gita Irawan
Editor: Eko Sutriyanto
Tribunnews.com/Gita Irawan
Demo di Jakarta - Sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus yang tergabung dalam aliansi Gerakan Mahasiswa Bersama Rakyat (GEMARAK) menyuatakan 10 tuntutan rakyat menyikapi situasi saat ini. Tuntutan disampaikan dalam konferensi pers di Universitas Prof Dr Moestopo Senayan Jakarta pada Kamis (4/9/2025). (Gita Irawan/Tribunnews.com). 

Fachrial mengatakan saat ini aliansi GEMARAK tengah melakukan konsolidasi untuk membahas rencana aksi tersebut.

"Tentu sudah pasti kami akan menggelar aksi. Namun aksi ini lebih tepatnya untuk membuktikan kembali kepada negara bahwa aksi-aksi yang dilakukan oleh teman-teman adalah aksi damai," ujar dia.

"Dan juga untuk menjawab kekhawatiran negara terhadap provokasi-provokasi dalam aksi-aksi yang pernah dilakukan oleh teman-teman," lanjutnya.

Tera dari FMN juga menegaskan mereka akan tetap turun ke jalan meski DPR telah mengumumkan seluruh fraksi sepakat menghentikan tunjangan perumahan anggota DPR dan melakukan moratorium perjalanan dinas atau kunjungan kerja komisi.

Menurutnya gerakan mahasiswa yang menuntut hak-haknya dalam berbagai aspek tidak akan pernah berhenti.

"Karena kita tidak berangkat hanya dari tuntutan atas gaji dan tunjangan DPR yang memang begitu besar dan fantastis. Tapi kita berangkat dari tuntutan yang benar-benar mewakili rakyat," ujar dia.

"Kalau kita melihat gerakan kemarin, itu tidak hanya dalam satu konteks tuntutan, tapi mewakili banyak sekali tuntutan," pungkasnya.

Menyikapi munculnya 17 + 8 Tuntutan Rakyat yang viral di media sosial belakangan ini maupun dari sejumlah tokoh nasional dalam Gerakan Nurani Bangsa baru-baru ini, Darnel dari GMNI Unas menegaskan GEMARAK tidak melihat gerakan-gerakan tersebut sebagai saingan.

Ia juga mengatakan tidak mau diadu domba dengan gerakan-gerakan yang ada saat ini.

"Kita menghidari adanya upaya adu domba atau fragmentasi dalam gerakan. Makanya GEMARAK berfokus untuk mengingatkan dan mengevaluasi pemerintah agar segera menyelesaikan apa yang menjadi masalah di masyarakat," ucap Darnel.

Menutup konferensi persnya, Ketua BPM FIKOM Universitas Prof Dr Moestopo Haikal menegaskan semua tuntutan yang beredar dari aliansi mahasiswa dan kelompok masyarakat lain memiliki satu tujuan meski berbeda pilihan kata.

Tujuan itu, kata dia, yaitu perubahan sosial, politik, hukum, dan demokrasi yang lebih baik.

Ia pun mengajak mahasiswa, rakyat, buruh, ataupun segala elemen masyarakat lainnya untuk tetap bersatu.

"Kami tegaskan kembali, jangan mau diredam dan jangan takut kepada seluruh propaganda yang dimainkan pemerintah untuk meredam gerakan rakyat. Karena kami rasa walaupun kemarin terjadi dialog (DPR dengan mahasiswa) itu bukanlah menjadi suatu kemenangan kita," ujarnya.

"Tetapi ini adalah bentuk perjuangan kami yang belum selesai, napas perjuangan kami akan terus berlanjut, dan kami akan tetap terus mengawal untuk perubahan yang lebih baik," pungkas Haikal.

 

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan