Jumat, 10 Oktober 2025

Pimpinan DPR Serahkan Penanganan Kasus Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny ke Polisi

Pimpinan DPR RI menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dodi Esvandi
Tribunnews/Chaerul Umam
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (9/10/2025). Ia menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian, untuk mengusut tuntas kasus ambruknya bangunan di Pondok Pesantren (ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Pimpinan DPR RI menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ambruknya bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.

Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menyampaikan hal tersebut kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (9/10/2025).

"Kalau soal ranah hukum kan itu urusan polisi," ujar Dasco.

Ia menekankan pentingnya langkah mitigasi agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

"Tapi yang penting kita memitigasi bagaimana pesantren yang ada tidak terjadi lagi seperti itu," ucap Ketua Harian DPP Partai Gerindra tersebut.

Lebih lanjut, Dasco menyampaikan bahwa DPR mendorong pemerintah untuk memberikan perhatian serius terhadap kondisi fisik bangunan pesantren, terutama yang sudah berusia tua.

"Pada dasarnya kami juga mengimbau kepada pemerintah, memang melalui Menteri Koordinator (Pemberdayaan Masyarakat) Pak Muhaimin Iskandar, kita akan kalau bisa itu memang memperhatikan kondisi bangunan daripada pesantren-pesantren yang memang sudah agak lama," katanya.

Baca juga: Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Capai 1.259 Ton, Evakuasi Butuh 286 Kali Angkut

Terkait pembangunan ulang Ponpes Al Khoziny, Dasco mengungkapkan bahwa belum ada keputusan apakah akan menggunakan anggaran negara. 

Namun, DPR tetap mendorong agar pemerintah membantu revitalisasi pesantren-pesantren tua sebagai langkah antisipatif.

"Masih belum pada satu kesimpulan. Tapi pada intinya DPR RI akan mendorong juga pemerintah untuk memperhatikan bangunan-bangunan pesantren yang sudah lama dan tua untuk supaya dapat dibantu untuk antisipasi terjadi lagi hal-hal seperti yang kemarin terjadi," tandasnya.

Sebagai informasi, operasi penyelamatan korban di Ponpes Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, resmi ditutup pada Selasa (7/10/2025). 

Penutupan dilakukan setelah seluruh tahapan penanganan bencana dinyatakan selesai dan berjalan cepat, aman, serta terkoordinasi antara tim SAR, BNPB, BPBD, TNI/Polri, relawan, dan pihak pesantren.

Total korban tercatat sebanyak 171 orang, terdiri dari 104 orang selamat dan 67 meninggal dunia, termasuk 8 bagian tubuh (body part).

Musibah terjadi pada Senin (29/9/2025), saat musala Ponpes Al Khoziny roboh akibat tertimpa bangunan baru berlantai dua setengah yang berdiri tepat di atasnya. 

Kejadian nahas itu berlangsung ketika sejumlah santri putra tengah melaksanakan salat asar berjemaah.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved