Kamis, 9 Oktober 2025

Mushola Ambruk di Sidoarjo

Pusdokkes Polri Terima 153 Sampel DNA Korban Musala Ambruk di Ponpes Al Khoziny

Diharapkan proses pemeriksaan DNA untuk identifikasi bisa selesai dalam waktu tiga hari ke depan.

Penulis: Reynas Abdila
Dok BNPB
PONPES AMBRUK - Alat berat dioperasikan pada proses evakuasi ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur pada Senin, 29 September 2025. Labdokkes Pusdokkes Polri menerima 153 sampel DNA korban ambruk bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Labdokkes Pusdokkes Polri menerima 153 sampel DNA korban ambruk bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur. 

Sampel DNA adalah bahan biologis yang diambil dari tubuh seseorang untuk dianalisis guna mendapatkan informasi genetik.

Baca juga: Kisah Fauzi, 4 Keponakan Jadi Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny: Pasrah Tunggu Identifikasi Jenazah

Kepala Biro Labdokkes Pusdokkes Polri Brigjen dr. Sumy Hastry Purwanti menerangkan sebanyak ratusan DNA itu terdiri atas 88 sampel DNA dari keluarga korban atau ante mortem dan 65 sampel DNA dari korban yang ditemukan atau post mortem.

Pusdokkes Polri adalah Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Negara Republik Indonesia, yang bertugas menyelenggarakan layanan kesehatan dan kedokteran kepolisian di lingkungan Polri.

Baca juga: Pihak Ponpes Al Khoziny Diminta Tanggung Jawab secara Hukum: Mengapa Ada Aktivitas saat Renovasi?

"Sampel itu berupa seluruh tubuh juga ada beberapa bagian tubuh," ucapnya kepada wartawan, Rabu (8/10/2025).

Brigjen Sumy menyebut dari 153 sampel DNA itu, total 22 korban teridentifikasi.

DNA adalah molekul biologis yang menyimpan informasi genetik makhluk hidup dan berperan penting dalam pewarisan sifat serta pengaturan fungsi tubuh.

Diharapkan proses pemeriksaan DNA untuk identifikasi bisa selesai dalam waktu tiga hari ke depan.

"Dan tidak ada lagi kiriman dari TKP ya, dari Pondok Pesantren, keberhasilan pemeriksaan DNA kami ditunggu oleh keluarga di sana," kata Sumy.

"Sebelumnya kami berdua turut berduka cita, terima kasih," ungkap jenderal polisi bintang satu itu.

Sebelumnya, Kepala Basarnas, Mohammad Syafii mengungkapkan insiden ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny bertepatan dengan waktunya salat Asar.

Baca juga: Insiden Robohnya Bangunan Ponpes Al-Khoziny, Komisi VIII DPR Minta Kemenag Segera Evaluasi Izin

"Pada saat itu anak-anak kita para santri sedang melaksanakan salat dan diperkirakan bahwa luas area tempat salat itu 140 jemaah lebih," ungkap Syafii dalam konferensi pers, Senin (6/10/2025).

"Dan pada saat itu, pada saat kita lihat bahwa reruntuhan ini benar-benar menyatu antara lantai 1, lantai 4 ini menyatu. sehingga kita bisa men-declare waktu itu bahwa tipe reruntuhan sebenarnya pancake collapse," tambahnya.

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved