Kamis, 30 Oktober 2025

Proyek Kereta Cepat

Pengamat: Whoosh Bukan untuk Layanan Sosial, yang Nikmati Orang Kaya

Pengamat tidak setuju pihak yang menyebut Whoosh bertujuan untuk memberikan layanan sosial. Pasalnya, penumpangnya berasal dari menengah ke atas.

|
TRIBUNNEWS/TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN
TAK SETUJU - Ekonom senior, Ichsanuddin Noorsy tidak setuju dengan sejumlah pihak yang menganggap pembangunan Whoosh dalam rangka sebagai pemberian layanan sosial dari pemerintah terhadap masyarakat. Pasalnya, menurut Noorsy, Whoosh hanya dinikmati oleh kalangan menengah ke atas. TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN 

Purbaya menuturkan, proyek kereta cepat memang memiliki misi pengembangan wilayah secara regional. 

Namun menurutnya, pengembangan ekonomi di titik-titik pemberhentian kereta cepat belum sepenuhnya berjalan dan menjadi pekerjaan rumah agar dapat dimaksimalkan untuk masyarakat.

“Karena kan Whoosh sebetulnya ada misi regional development juga kan, tapi yang regionalnya belum dikembangkan."

"Mungkin di mana ada pemberhentian di sekitar jalur whoosh, supaya ekonomi deskripsi itu tumbuh. Itu yang mesti dikembangkan ke depan, jadi enggak, ada betulnya Pak Jokowi," ujar Purbaya.

Baca juga: Eks Penyidik KPK Ungkap 2 Hal yang Harus Ditelurusi soal Dugaan Korupsi Whoosh: Apa Mark Up Lahan?

Sebagai informasi, proyek Whoosh kini menjadi sorotan buntut membengkaknya utang yang mencapai Rp116 triliun.

Seiring berjalannya waktu, proyek yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) itu juga tengah disorot lantaran adanya dugaan korupsi.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengeklaim telah melakukan penyelidikan sejak awal 2025.

Sebagian artikel telah tayang di Tribun Solo dengan judul "Di Solo, Jokowi Jawab Soal Whoosh Terlilit Utang: Transportasi Publik Bukan untuk Mencari Laba

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Nitis Hawaroh)(Tribun Solo/Ahmad Syarifudin)

 

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved