Demo di Jakarta
Curhat Guru Madrasah Karanganyar Ikut Demo di Jakarta: 20 Tahun Jadi Honorer, Tak Bisa Daftar PPPK
Sejumlah guru madrasah dari Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah mengikuti aksi demonstrasi di Jakarta, Kamis (30/10/2025).
Heri menyebutkan, aksi ini menjadi puncak dari rangkaian pengaduan yang sebelumnya telah mereka sampaikan ke DPR, Kementerian Agama, Kementerian PAN-RB, hingga Badan Legislasi.
“Kalau presiden berkenan, urusan selesai. Tapi kalau tidak, guru madrasah akan terus berjuang, bahkan sampai bermalam di sini,” ujarnya.
Selain pengangkatan sebagai ASN atau PPPK, para guru juga menyampaikan beberapa tuntutan lain, yakni:
- Penerbitan SK PPPK bagi guru bersertifikasi tanpa diskriminasi.
- Pelunasan tunggakan inpassing 2012–2014.
- Stop diskriminasi terhadap guru swasta madrasah.
Heri menegaskan, guru madrasah tidak meminta lebih dari hak yang seharusnya.
“Kami mendidik anak-anak bangsa, membina akhlak di daerah. Kami ingin diakui dan diberi ruang kesejahteraan setara guru negeri. Sudah puluhan tahun kami menunggu,” katanya.
Spanduk "Guru Berhak PPPK"
Di Monas, sejumlah guru peserta aksi demonstrasi membawa spanduk dan banner bertuliskan sejumlah tuntutan, di antaranya “Guru Berhak PPPK” dan “Stop Diskriminasi Guru Swasta”.
Ada juga yang membawa tulisan "Kami Guru Madrasah Jangan Dianaktirikan. Hak dan Kewajiban Kita Sama dengan Guru di Dinas Pendidikan. Sahkan P3K untuk Kami!!!"
Beberapa orator secara bergantian menyampaikan aspirasi melalui mobil komando dan pengeras suara, disambut yel-yel lantang peserta, seperti “Guru Berhak Sejahtera!”.
Sebagian besar peserta mengenakan pakaian bernuansa putih, beberapa dengan kopiah atau penutup kepala tradisional, menegaskan identitas sebagai guru madrasah.
Ada juga kelompok mengenakan seragam oranye atau jaket organisasi. Beberapa duduk di jalan dan trotoar, menggunakan payung untuk berteduh dari terik matahari.
1.597 Personel Gabungan Mengamankan Jalannya Demonstrasi
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengungkap, aksi digelar oleh Gabungan Organisasi Guru Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI), Perkumpulan Guru Madrasah Mandiri (PGMM), Persatuan Guru Inpassing Nasional (PGIN), dan Punggawa Guru Madrasah Nasional Indonesia (PGMNI).
"Kami hadir untuk memastikan semuanya berjalan dengan aman dan kondusif," kata Susatyo di Jakarta, Kamis, dilansir KompasTV.
Sebanyak 1.597 personel gabungan melibatkan TNI, Polri, dan Pemrov DKI Jakarta disiagakan guna mengawal jalannya demonstrasi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.