Program Makan Bergizi Gratis
Anggota Komisi IV DPR Dorong Penguatan Sistem Pengawasan Pangan Impor untuk MBG
Anggota Komisi IV DPR RI, Rajiv menyoroti peredaran buah anggur hijau yang diduga mengandung zat kimia berbahaya sianida untuk MBG.
Ringkasan Berita:
- SPPG Polres Sukoharjo menemukan buah impor mengandung sianida 30 mg/l dalam menu Makanan Bergizi Gratis.
- Anggota DPR Rajiv menyoroti ketelitian SPPG dalam menjaga mutu makanan MBG dan menyebut pengawasan lapangan sebagai benteng terakhir yang efektif.
- Polres Sukoharjo kini menelusuri asal produk, mulai dari distributor hingga importir, untuk mencegah peredaran produk serupa di pasar.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai NasDem, Rajiv, menekankan pentingnya perbaikan sistem pengawasan terhadap produk pangan impor yang beredar di Indonesia, terutama untuk program Makan Bergizi Gratis.
Seperti diketahui, banyak kasus makanan dalam program MBG dilaporkan bermasalah, terutama terkait kasus keracunan massal hingga kualitas bahan pangan.
Rajiv menyoroti temuan buah impor yang diduga mengandung zat kimia berbahaya sianida (CN) dengan kadar mencapai 30 miligram per liter dalam menu Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Temuan tersebut diungkap oleh Satuan Penyelenggara Program Gizi (SPPG) Polres Sukoharjo, Jawa Tengah.
Rajiv mengapresiasi kerja cepat dan teliti SPPG dalam menjaga mutu makanan MBG, serta menegaskan bahwa kasus ini harus diusut tuntas.
Tindakan cepat aparat, katanya, menunjukkan bahwa fungsi pengawasan di lapangan masih menjadi benteng terakhir yang efektif.
“Kita menilai kerja SPPG sudah teliti dalam menjaga mutu makanan untuk program MBG,” ujarnya, Jumat (7/11/2025).
Satuan Penyelenggara Program Gizi (SPPG) Polres Sukoharjo sebelumnya menggagalkan peredaran buah anggur hijau mengandung zat kimia berbahaya sianida (CN) dengan kadar mencapai 30 miligram per liter dalam menu Makanan Bergizi Gratis (MBG). B
Temuan ini terungkap setelah dilakukan uji keamanan pangan (food safety) oleh Bidang Kedokteran dan Kesehatan (BidDokkes) Polres Sukoharjo di lokasi SPPG Polres Sukoharjo, Jl Sadewa, Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Kini, Polres Sukoharjo tengah melakukan penyelidikan lanjutan untuk menelusuri asal buah anggur tersebut, mulai distributor hingga importir, guna memastikan tidak ada produk serupa beredar di pasar.
Apa itu MBG?
MBG adalah singkatan dari Makanan Bergizi Gratis, sebuah program bantuan pangan yang bertujuan menyediakan asupan gizi bagi masyarakat, khususnya kelompok rentan seperti anak-anak sekolah.
Persoalan yang dihadapi MBG
Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) menuai sorotan karena sejumlah kasus keracunan massal, kritik atas kualitas menu, dan lemahnya pengawasan distribusi pangan.
Isu-isu ini memunculkan kekhawatiran publik terhadap efektivitas dan keamanan program.
- Kasus Keracunan Massal
Hingga September 2025, tercatat lebih dari 4.700 kasus keracunan makanan terkait MBG, dengan insiden terbesar terjadi di Pulau Jawa. Salah satu kasus menonjol terjadi di Sragen, Jawa Tengah, di mana 196 anak mengalami gangguan pencernaan.
- Kritik atas Kualitas Menu
Pakar gizi menyoroti bahwa beberapa komponen menu MBG, seperti susu kemasan, tidak sesuai dengan prinsip gizi modern. Ada kekhawatiran bahwa menu tidak dirancang berdasarkan kebutuhan lokal dan etnis, termasuk intoleransi laktosa pada kelompok tertentu.
- Lemahnya Pengawasan Pangan Impor
Temuan buah impor yang diduga mengandung sianida dalam paket MBG di Sukoharjo menjadi alarm atas celah pengawasan. DPR menilai sistem perizinan dan karantina masih rentan dilalui produk berisiko.
Program Makan Bergizi Gratis
| Program MBG Diharapkan Bisa Mengatasi Masalah Gizi Buruk hingga Stunting |
|---|
| Ahli Gizi Soroti Efektivitas Program MBG, Perlu Monitoring di Satuan Pendidikan |
|---|
| Ompreng MBG Disorot Lagi, Kali Ini Label Made in China Diduga Diganti Made in Indonesia |
|---|
| Gapembi Riau Dilantik, Fokus Awal Sertifikasi Dapur dan Koordinasi Program Gizi |
|---|
| KKP Bekali Pengelola SPPG Teknik Mengolah Ikan yang Aman |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.