Ijazah Jokowi
Rismon Sianipar Tersangka, Sempat Labrak Ahli Forensik Pakai Aplikasi Gratisan Teliti Ijazah Jokowi
Rismon Sianipar melabrak ahli forensik digital Mabes Polri karena menggunakan aplikasi gratisan untuk membuktikan soal data ijazah Jokowi
Ringkasan Berita:
- Rismon Sianipar meminta penjelasan mengapa ahli forensik digital Mabes Polri menggunakan aplikasi gratisan untuk meneliti ijazah Jokowi.
- Hal ini dilakukan karena menyangkut nasib orang-orang yang menganalisa keaslian ijazah Jokowi, termasuk dirinya.
- Meski telah mendapatkan jawaban dari ahli forensik digital Mabes Polri, kini Rismon justru telah ditetapkan sebagai tersangka kasus ijazah Jokowi bersama tujuh orang lainnya, termasuk Roy Suryo dan Dokter Tifa
TRIBUNNEWS.COM - Rismon Hasiholan Sianipar, salah satu tersangka kasus tudingan ijazah palsu Presiden Jokowi, sempat menjadi sorotan karena baru-baru ini melabrak ahli forensik digital Mabes Polri, Muhammad Nuh Al-Azhar.
Muhammad Nuh Al‑Azhar bekerja sebagai Kepala Tim Analis Forensik Digital (DFAT) di Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri (Puslabfor Mabes Polri).
Rismon pun mendatangi Muhammad Nuh di gedung Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Jalan KH Guru Amin, Km 19, DKI Jakarta.
Dalam aksinya, Rismon mempertanyakan alasan tim ahli forensik digital Mabes Polri menggunakan aplikasi gratisan untuk meneliti kasus dugaan ijazah palsu Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi).
Padahal, kasus ini menyangkut nasib orang-orang yang ingin menyampaikan hasil analisanya soal ijazah Jokowi.
Menurut Rismo, seorang ahli forensik digital Mabes Polri seharusnya meneliti dengan menggunakan piranti yang proper layaknya seorang ahli forensik digital yang dimiliki negara.
Namun, justru mereka para ahli forensik digital sekelas Mabes Polri menggunakan aplikasi gratisan.
Aplikasi yang dimaksud Rismon adalah eRightsoft dan Freemake.
Aplikasi eRightsoft adalah aplikasi buatan Prancis yang dapat digunakan untuk mengonversi berbagai format video, audio, dan gambar misalnya MP4, AVI, MKV, MP3.
Sementara, Freemake adalah aplikasi buatan Amerika Serikat/ Rusia untuk mengonversi video, audio, DVD, dan foto ke berbagai format yang di dalamnya menyimpan fitur seperti video editing sederhana, subtitle, burn to DVD, dan upload langsung ke YouTube.
Dua aplikasi ini adalah aplikasi gratisan.
Baca juga: Baru Kemarin Singgung Ijazah di Wisuda Anak, Dokter Tifa Kini Jadi Tersangka Kasus Ijazah Palsu
Rismon menilai tindakan Mabes Polri salah karena menggunakan aplikasi gratisan untuk membantah hasil analisis forensik resmi terkait keaslian dokumen ijazah Jokowi.
Akibatnya, dugaan penyebaran hoaks yang kini menjerat Rismon semakin kuat.
Berikut percakapan Rismon saat melabrak Muhammad Nuh di kantornya, baru-baru ini:
"Anda merekayasa. Anda meneliti dengan eRightsoft dan Freemake. Saya akan laporkan ke Polri. Di sidang PK kemarin anda bilang pakai eRightsoft," kata Rismon Sianipar dalam unggahan YouTubenya DrEng Rismon H Sianipar, Kamis (6/11/2025).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.