Gelar Pahlawan Nasional
Alasan Muhadjir Dukung Soeharto Diberi Gelar Pahlawan, Suara Pihak-pihak yang Mendukung
Dukungan usulan Soeharto mendapat gelar pahlawan datang dari eks menteri, Muhadjir Effendy dengan menyinggung pembangunan nasional
Asrorun Niam kembali menyoroti pentingnya memahami konteks sejarah secara adil.
Dia menyatakan bahwa setiap pemimpin bekerja dalam kondisi dan tantangan zamannya masing-masing, sehingga penilaian terhadap mereka harus dilakukan secara bijak dan proporsional.
Ia juga mengingatkan pentingnya rekonsiliasi nasional dan menghindari sikap menyimpan dendam terhadap masa lalu, karena menurutnya, tidak ada tokoh yang tanpa kekurangan.
Dukungan serupa disampaikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad, menekankan bahwa Soeharto memiliki peran signifikan dalam sejarah Indonesia, baik sebagai pejuang kemerdekaan maupun sebagai arsitek pembangunan.
Dirinya mengingatkan kontribusi Soeharto dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 sebagai salah satu bukti peran historisnya.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon turut memberikan pandangan.
Ia menyebut bahwa tidak ada bukti hukum atau fakta sejarah yang sahih yang mengaitkan Soeharto dengan tuduhan genosida pada tahun 1965–1966.
Penilaian terhadap tokoh bangsa, kata dia, harus didasarkan pada data dan fakta, bukan pada stigma politik.
Soeharto memimpin Indonesia selama lebih dari tiga dekade, dengan sejumlah program pembangunan seperti Repelita dan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN).
Meskipun masa pemerintahannya diwarnai kritik, banyak pihak menilai bahwa pengangkatan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional merupakan bentuk penghormatan terhadap jasa dan perjalanan sejarah bangsa secara menyeluruh.
Respons Istana
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menanggapi polemik rencana pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 RI, Soeharto.
Prasetyo mengatakan keputusan pemberian gelar pahlawan akan diumumkan pada Senin (10/11/2025) bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan.
“Untuk gelar pahlawan rencana akan insyaAllah mungkin hari Senin. Nanti akan ada semacam keputusan pemberian gelar pahlawan nasional,” kata Prasetyo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (7/11/2025).
Ketika ditanya jumlah penerima gelar tahun ini, Prasetyo menyebut angka pastinya masih belum ditetapkan.
“Total belum tahu,” ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.