Jumat, 14 November 2025

Reformasi Polri

Komisi Reformasi Polri Harus Menjadi Pengawal Moral

Presiden Prabowo lantik Komisi Reformasi Polri, Hadi Wardoyo sebut ini tonggak keadilan dan moral hukum Indonesia.

Penulis: Erik S
Editor: Glery Lazuardi
Tribunnews.com/Ist
LOGO POLRI - Presiden Prabowo lantik Komisi Reformasi Polri, langkah awal wujudkan keadilan dan transparansi hukum di Indonesia. 

Ringkasan Berita:
  • Pelantikan Komisi Reformasi Polri menjadi tonggak penting memperkuat kepastian hukum dan keadilan di Indonesia
  • Reformasi Polri menjadi kebutuhan mendesak agar hukum benar-benar berfungsi sebagai alat keadilan
  • Komisi ini harus menjadi pengawal moral agar hukum ditegakkan tanpa pandang bulu

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA- Presiden Prabowo Subianto telah melantik Komisi Reformasi Polri di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (7/11/2025).

Komite Reformasi Polri dibentuk sebagai respons atas demonstrasi besar di Gedung DPR RI Jakarta yang meluas ke daerah-daerah pada 25–31 Agustus 2025 setelah Affan Kurniawan, pengemudi ojek online, tewas terlindas rantis Brimob di sekitar lokasi demo. 

Alumni Universitas Terbuka (UT) Surabaya, Jawa Timur sekaligus pengusaha nasional, Hadi Wardoyo, mendukung terhadap langkah pemerintah tersebut.

Menurut dia, hal itu sebagai tonggak penting memperkuat kepastian hukum dan keadilan di Indonesia.

Menurut Hadi, reformasi Polri menjadi kebutuhan mendesak agar hukum benar-benar berfungsi sebagai alat keadilan, bukan kekuasaan.

“Hukum di Indonesia itu seperti pisau bermata dua. Kalau digunakan dengan benar, ia menegakkan keadilan. Namun, jika disalahgunakan, justru melukai keadilan itu sendiri,” kata Hadi dalam seminar bertema Literasi Data: Tantangan dan Peluang Lulusan UT Surabaya di Era Digital yang digelar di Airlangga Convention Center, Surabaya, Jawa Timur, belum lama ini.

Ia menilai pembentukan Komisi Reformasi Polri merupakan langkah awal mewujudkan aspirasi masyarakat terhadap institusi kepolisian yang lebih profesional, transparan, dan berpihak pada kebenaran.

“Komisi ini harus menjadi pengawal moral agar hukum ditegakkan tanpa pandang bulu,” tegas Hadi.

Dalam kesempatan itu, Hadi juga membagikan pengalamannya bertemu Ketua Komisi Reformasi Polri, Jimly Asshiddiqie, membahas perjuangannya selama sembilan tahun dalam memperjuangkan keadilan hukum. 

Dari pertemuan tersebut, ia mendapat pesan agar tidak berhenti menegakkan kebenaran dan menjadikan Presiden Prabowo Subianto sebagai teladan dalam kejujuran dan keteguhan sikap.

“Prof. Jimly berpesan untuk meneladani kejujuran dan kegigihan Presiden Prabowo Subianto. Beliau adalah patriot yang jujur dan pantang menyerah, terus berjuang meski beberapa kali gagal,” ujar Hadi.

Ia juga mengutip pesan Presiden Prabowo bahwa penegakan hukum yang adil adalah inti dari rule of law.

“Hukum boleh dibuat sebaik mungkin, tetapi jika penegakannya lemah, keadilan tidak akan pernah terwujud,” katanya.

Kepada para wisudawan, Hadi membagikan enam kunci kesuksesan hidup: berpikir cerdas (thinking), berkomunikasi baik (speaking), menjaga semangat hidup (singing), berolahraga (sporting), beristirahat cukup (sleeping), serta memperkuat jejaring sosial. “Tapi kunci utamanya tetap kejujuran,” tegasnya.

Hadi menyebut banyak tokoh yang sukses karena kejujuran—dari Susilo Bambang Yudhoyono, Jimly Asshiddiqie, hingga Mahfud MD. Sebaliknya, katanya, kesuksesan yang dibangun tanpa kejujuran hanya soal waktu sebelum runtuh.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved