Minggu, 16 November 2025

Wawancara Eksklusif

VIDEO Kisah Keberanian Rahmah El Yunusiyyah Melawan Penjajah & Mendidik Perempuan Indonesia

Rahmah menjawab tegas: “Sampai lapuk tulangku di liang kubur, aku tidak akan pernah bekerja sama dengan kalian.”

|

Rahmah segera bertindak.

Ia mengubah ruang-ruang kelas di Diniyyah Putri menjadi rumah sakit darurat.

Para santri ikut turun tangan merawat korban.

"Maka beliau, karena beliau memang seorang bidan, dan salah satu kompetensi santri di Diniyyah Putri saat itu adalah di bidang kesehatan, maka beliau menyulap ruang-ruang kelas menjadi rumah sakit darurat, kemudian santri merawat para korban-korban itu," cerita Fauziah.

“Bahkan ada orang Belanda yang kemudian datang ke sekolah kami,” cerita Fauziah.

"Nah, pada waktu saya masih kelas 5 SD, nenek saya, almarhumah, di depan asrama itu mengatakan kepada saya, 'Zizi, itu ada orang Belanda yang datang. Dan dia mengatakan, 'Oh, ternyata ini ya sekolah yang telah menyelamatkan nyawa kakek saya'.'"

"Jadi Bunda Rahmah mengajarkan yang namanya toleransi. Belanda yang menjajah bangsanya, Belanda yang menyiksa dia di penjara, adalah Belanda yang berbeda dengan korban kecelakaan. Itu yang beliau ajarkan," ucap Fauziah.

Itulah pelajaran toleransi yang diajarkan Rahmah:

musuh dalam perang tidak selalu musuh dalam kemanusiaan.

Membebaskan Perempuan di Masa Jepang

Di masa pendudukan Jepang, Rahmah kembali menunjukkan keberaniannya.

Ketika banyak perempuan Minang diculik untuk dijadikan comfort women (perempuan penghibur) tentara Jepang, bahkan hingga dibawa ke Medan, Sumatera Utara, Rahmah tidak tinggal diam.

"Bunda Rahmah  pergi ke Medan untuk membebaskan kaumnya dan membawa mereka pulang lagi. Itu perjuangan yang luar biasa," ungkap Fauziah.

‘Di tangan perempuan terdidik akan lahir generasi berkualitas'

Diniyyah Putri yang ia dirikan pada 1 November 1923 menjadi sekolah perempuan pertama di Indonesia.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved