Kasus Korupsi Minyak Mentah
Presiden Tegaskan Lawan Mafia, GPA: Momentum Kebangkitan Moral Bangsa
Riza Chalid ditetapkan Kejaksaan Agung sebagai tersangka dalam dugaan tindak pidana korupsi terkait tata kelola minyak mentah
Ringkasan Berita:
- Presiden Prabowo tegas akan melawan mafia
- Keberanian Presiden Prabowo merupakan bentuk nyata keberpihakan pada rakyat kecil
- Langkah Presiden Prabowo sebagai momentum kebangkitan moral bangsa
Muhammad Zulfikar/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Al Washliyah (PP GPA), Aminullah Siagian, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah dan ketegasan Presiden Prabowo Subianto dalam menghadapi para mafia minyak, dan para koruptor yang selama ini menjadi biang kerusuhan dan penghambat kesejahteraan rakyat.
Dalam konteks ini, mafia merujuk pada kelompok atau jaringan yang menguasai sektor tertentu secara ilegal atau tidak transparan.
Baca juga: 8 Tersangka Kasus Korupsi Minyak Mentah Dilimpahkan ke Penuntut Umum, Riza Chalid Masih Diburu Jaksa
Memanipulasi kebijakan atau distribusi barang demi keuntungan pribadi.
Aminullah Siagian menilai, keberanian Presiden Prabowo menyampaikan pesan terbuka kepada publik merupakan bentuk nyata dari kepemimpinan visioner dan keberpihakan pada rakyat kecil.
“Ketika Presiden menyatakan bahwa beliau akan menghadapi para mafia sekuat apapun mereka, itu bukan hanya pesan politik, tetapi seruan moral dan keberanian sejarah. Pemuda revolusioner harus berdiri di barisan depan bersama Presiden. Segera tangkap Riza Chalid buronan korupsi tata kelola minyak mentah Pertamina senilai Rp 285 Triliun dan aktor di belakangnya,” tutur Aminullah di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Apa Itu GPA?
Gerakan Pemuda Al-Washliyah (GPA) adalah organisasi kepemudaan yang berafiliasi dengan Al-Washliyah, sebuah organisasi Islam yang berdiri sejak 1930 di Medan, Sumatera Utara.
GPA berperan aktif dalam pembinaan generasi muda Indonesia, khususnya dalam bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan kebangsaan.
Ia mengutip kembali pesan kuat Presiden Prabowo yang sempat viral beberapa waktu lalu.
“Saya akan hadapi mafia-mafia yang sekuat apapun. Saya hadapi atas nama rakyat. Saya bertekad memberantas korupsi, sekuat apapun mereka. Demi Allah, saya tidak akan mundur setapak pun. Saya yakin rakyat bersama saya," kata Prabowo.
Menurut Aminullah, kalimat itu menggambarkan tekad kenegarawanan yang tulus, bukan sekadar slogan yang harus mendapat dukungan dari seluruh elemen bangsa, terutama generasi muda dan kaum intelektual progresif.
“Gerakan Pemuda Al Washliyah memandang langkah Presiden Prabowo sebagai momentum kebangkitan moral bangsa. Sudah terlalu lama negeri ini dikerdilkan oleh jaringan para mafia yang bersembunyi di balik kekuasaan ekonomi dan politik. Mereka inilah yang menjadi dalang kerusuhan, memelihara instabilitas, dan menguras uang rakyat melalui sistem yang korup,” tegasnya.
Aminullah juga menyerukan agar seluruh kader GPA di seluruh Indonesia menjadi pelopor dalam menjaga stabilitas nasional dan mendukung agenda pemberantasan mafia secara konstitusional dan bermartabat.
“Dukungan kita bukan hanya seremonial. Kita akan bergerak dengan ide, aksi, dan moral. Pemuda harus menjadi benteng bangsa yang tak bisa dibeli oleh kepentingan kotor. Kami mendukung langkah, upaya hukum dan diplomatik Kejaksaan Agung untuk menangkap Riza Chalid yang diduga berada di Malaysia” ungkapnya.
Aminullah menegaskan kalau perjuangan melawan korupsi dan mafia bukan semata urusan pemerintah, melainkan panggilan nurani bangsa.
“Ketika negara berani melawan mafia, maka rakyat harus berdiri di belakangnya. Jangan biarkan Presiden berjuang sendirian. Kita, para pemuda Al Washliyah, siap berdiri bersama Presiden Prabowo demi Indonesia yang bersih, kuat, dan berdaulat,” tuturnya.
Seperti diketahui Riza Chalid ditetapkan Kejaksaan Agung sebagai tersangka dalam dugaan tindak pidana korupsi terkait tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina (Persero) periode 2018-2023.
Kerugian negara dalam kasus korupsi yang melibatkan Riza Chalid diperkirakan mencapai Rp 285,1 triliun. Ini menjadikannya salah satu skandal korupsi terbesar dalam sejarah Indonesia.
Rincian Kasus Korupsi Minyak Mentah
- Periode korupsi: 2018–2023
Modus operandi: Dugaan korupsi terjadi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina. Salah satu praktik yang diungkap adalah pencampuran (blending) BBM RON 90/88 menjadi RON 92 (Pertamax), yang dilakukan tidak sesuai prosedur.
- Tokoh utama: Muhammad Kerry Adrianto Riza, anak dari pengusaha minyak Riza Chalid, disebut sebagai beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa dan menjadi terdakwa utama dalam kasus ini.
- Jumlah tersangka: Setidaknya 9 orang telah ditetapkan sebagai tersangka, termasuk pejabat dan mantan direktur di PT Pertamina dan perusahaan mitra.
- Dampak Finansial
Kerugian keuangan negara: Rp 285,1 triliun
Kerugian perekonomian negara: Termasuk dalam angka tersebut, mencerminkan dampak luas terhadap sektor energi dan kepercayaan publik.
- Proses Hukum
Kejaksaan Agung terus melakukan pemeriksaan terhadap para saksi dan tersangka, termasuk pejabat dari PT Antam yang diduga terlibat dalam rantai distribusi dan pengelolaan minyak.
Riza Chalid masih dalam status buron dan belum ditangkap hingga saat ini.
Kasus Korupsi Minyak Mentah
| Eks Direktur Pertamina Sebut Blending BBM Sudah Dilakukan Sejak 2007, Diklaim Aman |
|---|
| Eksepsi Riva Siahaan Cs Ditolak Hakim, Sidang Korupsi Minyak Mentah Lanjut ke Tahap Pembuktian |
|---|
| 8 Tersangka Kasus Korupsi Minyak Mentah Dilimpahkan ke Penuntut Umum, Riza Chalid Masih Diburu Jaksa |
|---|
| 2 Tokoh Nasional yang Disebut Tekan Eks Dirut Pertamina soal Perusahaan Riza Chalid adalah Pejabat |
|---|
| Perusahaan Riza Chalid Ikut Tahap Kajian Pengadaan Terminal BBM Pertamina, Saksi Takut Menegur |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.