Selasa, 18 November 2025

Arsul Sani Wawancara Sejumlah Tokoh saat Menyusun Disertasi, Ada Polisi hingga Komisioner Komnas HAM

Arsul menyebutkan beberapa nama tokoh yang menjadi narasumbernya, yakni Kepala BNPT periode 2020-2023 Komjen Pol Dr. Boy Rafli Amar

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
ARSUL SANI - Hakim Mahkamah Konstitusi Arsul Sani memberikan keterangan saat konferensi pers di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin (17/11/2025). Dalam konferensi pers terkait tuduhan ketidakabsahan gelar doktor yang diperolehnya tersebut Arsul Sani menyatakan tegas keabsahan ijazah doktoralnya di Collegium Humanum Warsaw Management University, Polandia yang lulus pada Juni 2022 dengan menunjukkan bukti-bukti perjalanan studi doktoralnya. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Ringkasan Berita:
  • Arsul Sani sempat mewawancara sejumlah tokoh untuk keperluan menyusun disertasi
  • Pada tahun 2021 dia mendaftar di Collegium Humanum (CH)/Warsaw Management University (WMU) di Warsawa, Polandia
  • Arsul menyebut melakukan riset penelitian selama dua tahun

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arsul Sani menyampaikan, dia sempat mewawancara sejumlah tokoh untuk keperluan menyusun disertasinya.

Disertasi adalah karya tulis ilmiah tingkat doktoral yang berisi hasil penelitian mendalam untuk menemukan atau mengembangkan pengetahuan baru dalam suatu bidang.

Baca juga: Arsul Sani Perlihatkan Ijazahnya Tidak Sampai Lima Detik: Jangan Difoto Nanti Diedit, Saya Pusing

Hal ini disampaikan Arsul Sani dalam konferensi pers di Gedung MK RI, Jakarta, untuk merespons terkait dia dilaporkan ke Bareskrim Polri atas tuduhan ijazah palsu.

Arsul mengatakan, pada 2021, dia mendaftar di Collegium Humanum (CH)/Warsaw Management University (WMU) di Warsawa, Polandia.

Baca juga: Reaksi Arsul Sani Ketika Dituding Gunakan Ijazah Doktor Palsu, Bakal Melaporkan Balik?

Hal ini dilakukannya untuk melanjutkan studi doktornya di bagian professional doctorate program bidang Justice, Policy and Welfare Studies di Glasgow School for Business and Society, Glasgow Caledonian University (GCU), Inggris yang sempat terjeda, sejak 2017, karena kesibukannya di dunia politik Tanah Air.

Arsul mempertahankan disertasinya yang diuji melalui “viva voce" dengan judul “Re-examining the considerations of national security interests and human rights protection in counter-terrorism legal policy: a case study on Indonesia with focus on post Bali-bombings development".

Ia melakukan riset penelitian selama dua tahun, termasuk melakukan penelitian empiris melalui wawancara kepada sejumlah tokoh dan akademisi terkait penanggulangan terorisme di Indonesia.

"Empirisnya dilakukan dengan melalui wawancara interview dengan sejumlah pemangku kepentingan penanggulangan terorisme," kata Arsul, dalam konferensi pers, Senin.

Arsul menyebutkan beberapa nama tokoh yang menjadi narasumbernya, yakni Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) periode 2020-2023 Komjen Pol Dr. Boy Rafli Amar.

"Kepala BNPT pada waktu itu Pak Komjen Polisi Dr. Boy Rafli Amar ya. Beliau ada waktu saya wawancarai di kantornya, tapi bukan kantor yang di luar kota, tapi di gedung Garuda itu ya di Kementerian BUMN di Merdeka Selatan, kalau enggak salah. Itu tentu beliau didampingi oleh pejabat BNPT waktu itu," jelas Arsul.

Kemudian, kata Arsul, dia juga mewawancarai Kepala Densus 88 Polri 2020-2023, yakni Irjen Pol Marthinus Hukom.

"Siapa lagi yang saya wawancarai, Kepala Densus 88 Polri pada saat itu Irjen Pol Pak Marthinus Hukom. Itu kita kemudian ketemu, wawancara di satu tempat lah waktu itu sambil ngopi-ngopi di dekat Mabes Polri," jelasnya.

Selain itu, Arsul mengatakan, dia juga sempat mewawancara dua Komisioner Komnas HAM saat itu Sandra Moniaga dan M. Choirul Anam.

"Dari kalangan masyarakat sipil yang saya wawancarai, yang pertama adalah Pak Dr. Busyro Muqoddas, Pak Trisno Raharjo dan tim bidang hukum PP Muhammadiyah. Ini wawancaranya via Zoom karena Pak Busyro ada di Yogyakarta. Mas Trisno Raharjo juga seingat saya ada di Yogya, dan ini saya wawancarai melalui Zoom," ucap Arsul.

Baca juga: Arsul Sani Perlihatkan Ijazahnya Tidak Sampai Lima Detik: Jangan Difoto Nanti Diedit, Saya Pusing

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved