Rabu, 19 November 2025

Telepon Prabowo, Defence Supporting Economy, dan 7 Jam Bersama Sjafrie Sjamsoeddin

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin berbicara soal arah kebijakan militer di bawah pemerintahan Prabowo Subianto.

|
Penulis: Dahlan Dahi
Tribunnews.com/Dahlan Dahi
PENJELASAN MENTERI PERTAHANAN - Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin memberikan penjelasan kepada pemimpin redaksi dan wartawan senior di dalam pesawat Airbus A400m dalam penerbangan perdana dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (16/11/2025). 

Sjafrie punya cerita. Dalam salah satu sesi lobi dengan Amerika Serikat, pemerintahan Donald Trump bertanya: Apakah, dalam situasi emergensi, pesawat AS bisa melewati Indonesia?

Secara diplomatis, Sjafrie bilang harus tanya Prabowo. Benar, ia tanya Prabowo. Jawaban Presiden RI: "Ya, dia lewat saja belum tentu kita tahu. Apalagi bisa mencegahnya".

Selimut Udara

Selama tujuh jam bersama Sjafrie, saya memahami Prabowo dan Indonesia. Sesuatu yang besar sedang terjadi.

Indonesia melihat dirinya bangsa besar, kaya. Kekayaan alamnya banyak yang bocor karena blank spot. Sesuatu itu, secara strategi pertahanan (defence), sudah dirumuskan. 

Saat ini sudah dan sedang dieksekusi. Publik sudah membaca berita-beritanya sepotong demi sepotong.

Membeli pesawat tempur. Membangun kapal selam tanpa awak. Membangun industri radar dari teknologi China. Membeli pesawat tempur. Memperkuat kekuatan teritorial, akan membangun batalion di seluruh kabupaten/kota, total 514 batalion.

"Ini bukan (strategi) ofensif," tegas Sjafrie. Maksudnya, Indonesia membangun kekuatan bukan untuk berperang. "Ini (strategi) defensif aktif," katanya. Membangun kekuatan untuk bertahan, melindungi, menjaga, tapi aktif, tidak pasif. 

Artinya, TNI tidak sekadar baris berbaris lalu tidur di barak. TNI harus aktif, bergerak, mengikuti dan mengelola dinamika pertahanan secara aktif. Juga, tentu saja, secara modern.

Lalu, defensif aktif untuk apa? Untuk menggertak Singapura dan Australia? Untuk mempersiapkan perang melawan kekuatan asing di Laut China Selatan? 

Menurut Sjafrie, defensif aktif fokus menjaga kedaulatan, ke dalam. "Untuk menjaga kedaulatan, kita harus kuat (secara militer)," ujarnya.

"Kalau kuat, kita bisa menjaga kedaulatan ekonomi kita".

Nah, itu dia. Defensif aktif diarahkan untuk menjaga kedaulatan ekonomi dengan cara membangun kekuatan militer.

"Defence supporting economy," Sjafrie menjelaskan filosofi doktrin pertahanan pemerintahan Prabowo. Pertahanan mendorong pertumbuhan ekonomi. Ujungnya, kesejahteraan rakyat.

Defensif aktif, menurut Sjafrie, diarahkan untuk mendukung dua program prioritas Prabowo: swasembada pangan dan energi.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved