Rabu, 19 November 2025

Pemerintah Ingatkan Anak dan Remaja Menjadi Kelompok Rentan Terhadap Konten Digital Berbahaya

Penetrasi internet Indonesia pada 2025 mencapai 229 juta pengguna, membuat anak dan remaja semakin rentan terhadap konten digital berbahaya

CSO
KEAMANAN DIGITAL - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia menyampaikan penetrasi internet Indonesia pada tahun 2025 telah mencapai 80 persen, atau setara 229 juta pengguna. 

Ringkasan Berita:
  • Penetrasi internet Indonesia pada 2025 mencapai 80 persen atau 229 juta pengguna, membuat anak dan remaja semakin rentan terhadap konten digital berbahaya. 
  • Presiden Prabowo Subianto meluncurkan PP Tunas, regulasi perlindungan anak dan remaja di ruang digital.
  • Sementara Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) didorong menjadi ujung tombak literasi informasi hingga desa agar program prioritas pemerintah tersampaikan dengan benar.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia menyampaikan penetrasi internet Indonesia pada tahun 2025 telah mencapai 80 persen, atau setara 229 juta pengguna.

Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Komdigi, Fifi Aleyda Yahya mengingatkan tingginya penetrasi itu anak dan remaja menjadi kelompok yang rentan terhadap konten-konten digital berbahaya.

"Anak-anak kita tumbuh sebagai generasi digital yang pintar dan kreatif tetapi mereka juga rentan terhadap risiko-risiko di ruang digital,” tegas Fifi acara Anugerah Festival dan Kompetisi Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) 2025 dikutip Senin (17/11/2025).

Sebagai bagian dari upaya menciptakan ekosistem digital yang aman, Presiden Prabowo Subianto telah meluncurkan PP Tunas, regulasi baru yang mengatur perlindungan anak dan remaja di ruang digital.

 

Menurutnya, Indonesia menjadi negara kedua setelah Australia yang mengeluarkan regulasi perlindungan digital pada tingkat ini.

“PP Tunas mewajibkan seluruh platform digital, yakni media sosial, layanan video, maupun gim daring untuk menyediakan lingkungan yang aman dari konten berbahaya,” jelas Fifi.

Selain itu pentingnya peran Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) dalam menjaga kualitas ruang publik dan memperkuat literasi informasi masyarakat. 


KIM kini menjadi ujung tombak penyebaran informasi yang akurat hingga ke tingkat desa di tengah derasnya arus informasi digital 


“Di era informasi yang bergerak begitu cepat, kehadiran KIM bukan hanya penting, tetapi menentukan arah kualitas ruang publik kita,” ujarnya.


Fifi menjelaskan bahwa banyak program prioritas pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang manfaatnya akan optimal jika disampaikan melalui arus informasi yang benar dan dapat dipercaya. 


Ia mencontohkan program cek kesehatan gratis, Koperasi Desa Merah Putih, makan bergizi gratis, dan Sekolah Rakyat yang membutuhkan jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat.


“Agar informasi baik ini benar-benar sampai dan dimanfaatkan masyarakat, peran teman-teman KIM sangat dibutuhkan,” tambahnya.


Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangerang Maryono menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Komdigi yang menunjuk Kota Tangerang sebagai tuan rumah Festival KIM 2025. 


Ia menilai kegiatan ini memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam literasi informasi publik. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved