Ledakan di Jakarta Utara
Ayah Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Akui yang Terima Paket Berisi Bahan Peledak
Ayah pelaku SMAN 72 Jakarta akui terima paket yang dikira ekskul, ternyata bom. Polisi ungkap celah keluarga, siswa trauma, publik geram.
Ringkasan Berita:
- Ayah pelaku SMAN 72 Jakarta akui yang terima paket berisi bahan peledak.
- Polisi ungkap bahan peledak dibeli online, keluarga terkecoh alasan anak untuk ekskul.
- Trauma siswa dan evaluasi keamanan sekolah jadi sorotan publik pasca-ledakan besar.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ayah dari F (17) tak pernah menyangka paket yang ia terima di rumah berisi bahan peledak, yang kemudian digunakan anaknya dalam ledakan di SMAN 72 Jakarta.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto mengatakan, terduga pelaku sempat mengaku kepada keluarganya bahwa isi paket itu untuk keperluan ekstrakurikuler sekolah.
Atas alasan tersebut, pihak keluarga tidak menaruh rasa curiga.
“(Pelaku mengaku) barang paket yang diterima itu untuk ekstra kurikuler sekolah jadi tidak ada kecurigaan dari keluarga,” ungkap Budi kepada wartawan, Jumat (21/11/2025).
Polisi juga mengungkap pribadi pelaku yang dikenal pendiam. Sifat pendiamnya bukan hanya di sekolah, tetapi juga di rumah.
Walhasil, keluarga sangat tak menyangka anak mereka terlibat dalam kasus besar.
“Ya sama karakternya memang sifatnya seperti itu, pendiam,” imbuh Budi.
Baca juga: Rintihan Minta Tolong Kerap Terdengar Sebelum 2 Kerangka Ditemukan di Gedung ACC Kwitang
Ledakan terjadi pada Jumat siang, 7 November 2025, di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading. Saat salat Jumat berlangsung di masjid sekolah, empat dari tujuh bom rakitan meledak. Tiga lainnya berhasil dijinakkan tim Gegana Satbrimob Polda Metro Jaya. Kepanikan besar pun pecah. Sebanyak 96 orang menjadi korban, mayoritas siswa, dengan luka beragam.
Sejumlah siswa hingga kini masih trauma.
Orang tua menyampaikan anak-anak mereka mudah kaget ketika mendengar suara keras. Banyak yang belum siap kembali ke sekolah. Kekhawatiran pun meluas di kalangan keluarga korban.
Pihak sekolah bersama Dinas Pendidikan DKI Jakarta menegaskan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan. Langkah ini diambil untuk memastikan siswa merasa aman kembali belajar dan mencegah kejadian serupa terulang.
Penyidik Polda Metro Jaya juga telah memeriksa 46 saksi anak yang berstatus siswa-siswi SMAN 72.
Pemeriksaan dilakukan bersamaan dengan observasi tim Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) untuk memastikan kondisi psikologis para saksi. Ayah dari pelaku juga sudah dimintai keterangan.
F Kerap Bengong dan Pusing usai Operasi
Terduga pelaku F masih menjalani perawatan medis di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Ia baru lepas selang makan, namun kondisinya belum stabil.
Menurut keterangan polisi, pelaku kerap bengong, masih mual, dan sering merasa pusing setelah ledakan.
Fakta ini menambah dimensi human interest. Bukan hanya korban lain, pelaku pun mengalami dampak fisik serius yang membuat proses pemeriksaan berjalan hati hati.
Kasus ini membuka sorotan baru. Ada celah pengawasan keluarga terhadap aktivitas daring anak, serta lemahnya filter marketplace terhadap penjualan bahan berbahaya.
Marketplace sebagai platform belanja daring seharusnya memiliki sistem pengawasan ketat. Namun faktanya, bahan kimia berbahaya masih bisa diakses dengan mudah.
Baca juga: Bukannya Pergi, Driver Taksi Online Pakai Topeng dan Gondol 2 Sepeda di Tangsel
Insiden ini tidak hanya menimbulkan trauma psikologis bagi siswa dan orang tua, tetapi juga mengguncang kepercayaan masyarakat terhadap keamanan sekolah.
Pemerintah daerah bersama Dinas Pendidikan DKI Jakarta segera melakukan evaluasi sistem pengawasan. Aparat penegak hukum menyoroti penanganan ABH agar kasus serupa tidak terulang.
Satu paket yang diterima tanpa curiga akhirnya membuka tabir kejahatan, menimbulkan korban, dan membawa pelaku ke jerat hukum.
Sumber: Tribunnews.com
Ledakan di Jakarta Utara
| Penjelasan Apa Itu True Crime Community? Ini Hubungannya dengan Pelaku Ledakan Bom di SMA 72 Jakarta |
|---|
| Kondisi Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Belum Stabil, Baru Jalani Tindakan Pemasangan Selang Makan |
|---|
| BNPT Sebut Pelaku Ledakan SMAN 72 Akses Grup True Crime Community, Diduga Terpapar Kekerasan Mimesis |
|---|
| Tak Bertindak Sendiri, Pelaku Ledakan Bom SMAN 72 Jakarta Ikut dalam Grup 'True Crime Community' |
|---|
| ABH Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Disebut Pernah Laporkan Bullying, tapi Tak Ditanggapi Sekolah |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.