Sabtu, 8 November 2025

Tangis Mahasiswa UIN Walisongo Pecah Melihat Korban Tubing Sungai, Doa Bersama Digelar

Jenazah Nabila ditemukan tersangkut batu di bawah jembatan. Ia korban terakhir tragedi tubing Kendal yang tewaskan 6 mahasiswa.

Editor: Glery Lazuardi
(TRIBUNJATENG/ F ARIEL SETIAPUTRA)
DOA BERSAMA - Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Walisongo Semarang menggelar doa bersama dan tabur bunga di area Landmark Kampus 3 UIN Walisongo, Rabu (5/11/2025) malam. Acara ini turut dihadiri ratusan mahasiswa UIN Walisongo Semarang. Mereka kompak mengenakan baju hitam dalam kegiatan ini. (TRIBUNJATENG/ F ARIEL SETIAPUTRA) 

Sebelumnya, petugas sempat terpaksa menghentikan sementara pencarian Nabila seusai dua rekannya ditemukan pada Rabu (5/11/2025) karena aliran air di sungai sangat deras pada siang harinya.

Penghentian dilakukan lantaran kondisi cuaca di wilayah hulu diguyur hujan deras sehingga debit air di sungai yang mengalir hingga Kali Bodri Kendal semakin tinggi dan deras. 

Meskipun pencarian korban dihentikan sementara, tim SAR gabungan masih bersiaga di dua posko yakni Posko Getas dan Posko Juwiro.

Dalam keterangannya, Kepala Biro AUPK UIN Walisongo Semarang, Akhmad Fauzin menyampaikan, pihak kampus telah mengimbau kepada seluruh civitas akademika UIN Walisongo untuk melaksanakan salat ghaib dan berdoa bersama bagi para korban.

Salat ghaib pun telah berlangsung di masjid Kampus III, II, dan I UIN Walisongo Semarang.

Tak hanya itu, mulai Rabu (5/11/2025) sebelum proses perkuliahan dimulai, pihak kampus juga mengimbau seluruh pelaksanaan belajar mengajar diawali dengan doa sekira lima menit untuk mendoakan para korban.

Terkait tindaklanjut atas insiden tersebut, pihaknya juga memastikan jika seluruh mahasiswa peserta KKN telah didaftarkan dalam program asuransi jiwa.

“Yang meninggal akan mendapatkan haknya sebagai ahli waris. Peserta KKN memang semuanya sudah diasuransikan,” jelasnya.

Fauzin menyampaikan, posko KKN di lokasi kejadian sementara dihentikan dan mahasiswa yang berada di sekitar lokasi akan mendapat pendampingan psikologis.

"Untuk posko di Desa Getas, kegiatan dihentikan sementara. Mahasiswa di sana kami dampingi dengan psikolog. Untuk posko lain tetap berjalan, dengan imbauan agar lebih berhati-hati dan mematuhi protokol kegiatan lapangan,” katanya.

KKN UIN Walisongo Semarang dijadwalkan berlangsung selama 40 hari dan ini baru berjalan separuh waktu.

Fauzin menegaskan, pihaknya terus melakukan evaluasi menyeluruh atas insiden tersebut.

Pihak UIN Walisongo Semarang juga menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Kendal, relawan, hingga warga atas perhatian dan bantuan dalam penanganan musibah ini. (*)

 

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved