Tribunners / Citizen Journalism
Wonderful Indonesia: Paradoks Promosi Tanpa Pintu Digital
Kampanye pariwisata Indonesia menarik perhatian global, tapi gagal dikonversi karena minim ekosistem digital.
Pilihan ada di tangan pembuat kebijakan: tetap bertahan dengan pendekatan fragmentasi yang terbukti tidak efektif, atau berani berinvestasi dalam transformasi digital yang komprehensif. Negara-negara kompetitor sudah jauh melangkah. Thailand, Singapore, Malaysia, bahkan Vietnam sudah memiliki platform terintegrasi yang memudahkan wisatawan.
Pertanyaannya bukan lagi "apakah Indonesia perlu sistem terintegrasi?" tetapi "berapa lama lagi Indonesia mau tertinggal?" Setiap hari tanpa sistem terintegrasi adalah peluang yang hilang, wisatawan yang beralih ke kompetitor, dan devisa yang melayang.
Wonderful Indonesia memang wonderful dalam konsep dan visual. Namun tanpa wonderful implementation dalam bentuk layanan digital satu atap, kampanye ini hanya akan menjadi catatan kaki mahal dalam sejarah pariwisata Indonesia. Sebuah pelajaran berharga tentang bagaimana iklan yang megah tanpa infrastruktur yang memadai hanya akan menghasilkan klik yang minim dan konversi yang menyedihkan.
Sudah saatnya Indonesia bergerak dari "Wonderful Indonesia" menjadi "Accessible Indonesia" - di mana keindahan yang dipromosikan dapat diakses dengan mudah melalui satu pintu digital yang truly wonderful.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
| 5 Spot Wisata Dekat Lokasi Syuting Abadi Nan Jaya, Khas Alam Indonesia! |
|
|---|
| Hidupkan Kawasan Pasar Baru, Pemprov DKI Hadirkan Rute Baru Open Top Tour of Jakarta |
|
|---|
| Pengamat: Tanpa Nomor Register Kemendagri, Raperda ASK Bali Tak Bisa Diterapkan |
|
|---|
| Brantas Abipraya Implementasikan Program Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan di Likupang Sulut |
|
|---|
| InJourney Dorong Ekosistem Pariwisata yang Berkelanjutan |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.