Senin, 10 November 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Pahlawan nasional

Gelar Pahlawan Nasional Bukan Alat Penghapus Sejarah

Publik diminta menjaga nalar sejarah usai Soeharto ditetapkan sebagai pahlawan nasional oleh Presiden Prabowo.

Editor: Glery Lazuardi
screenshot
Hendardi 

Hendardi 

Ketua Dewan Nasional Setara Institute  

Profil Singkat Hendardi 

Lahir 

13 Oktober 1957, Jakarta 

Profesi 

Aktivis HAM, pejuang kesetaraan dan keberagaman 

Latar belakang 

Aktif sejak era Orde Baru sebagai bagian dari gerakan mahasiswa dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) 

Setara Institute adalah lembaga yang dipimpin Hendardi ini fokus pada perlindungan hak asasi manusia, kebebasan beragama, dan pluralisme. Mendorong toleransi, demokrasi, dan penghormatan terhadap keberagaman dalam kehidupan sosial-politik Indonesia. Kerap mengkritisi kebijakan diskriminatif dan intoleransi berbasis agama atau identitas.

TRIBUNNEWS.COM - Penetapan gelar pahlawan nasional seharusnya menjadi bentuk penghormatan atas jasa besar terhadap bangsa, bukan alat untuk mengaburkan jejak sejarah. 

Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan Soeharto sebagai salah satu pahlawan nasional.  

Berkaitan dengan itu, publik mesti terus dididik.  

Pesan kebangsaan dan kewargaan harus disampaikan kepada publik bahwa bangsa ini tidak boleh mengorbankan kepentingan bersama agar sejarah Indonesia berkontribusi bagi kepentingan masa depan.  

Nalar publik mesti terus dijaga, sebab hal itu merupakan esensi utama republik.  

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved