Tribunners / Citizen Journalism
Makan Bergizi adalah Hak Anak Indonesia
BGN kampanyekan “Makan Bergizi Hak Anak Indonesia”, tegaskan gizi adalah hak dasar anak, bukan bantuan.
Dr. Ir. Dadan Hindayana
- Kepala Badan Gizi Nasional
- Akademisi
- Pakar Entomologi
- Birokrat
Tempat/Tanggal Lahir
- Garut, Jawa Barat/10 Juli 1967
Riwayat Pendidikan
- S1 Proteksi Tanaman di IPB
- S2 Entomologi Terapan di Universitas Bonn, Jerman
- S3 di Leibniz Universität Hannover, Jerman
TRIBUNNEWS.COM - Badan Gizi Nasional melakukan kampanye ‘Makan Bergizi Hak Anak Indonesia’.
Kampanye ini bertujuan memperkuat edukasi publik mengenai pentingnya gizi bagi anak sekolah serta menegaskan akses terhadap makanan bergizi adalah hak dasar setiap anak, bukan bantuan.
Kampanye ini merupakan panggilan untuk bertindak dan mengajak seluruh elemen masyarakat bergerak bersama.
Kampanye ini adalah gerakan kolektif yang melibatkan pemerintah, orang tua, guru, dan komunitas untuk memastikan tidak ada anak Indonesia yang tertinggal dalam pemenuhan hak gizinya.
Pemenuhan gizi merupakan investasi paling penting bagi masa depan bangsa.
Asupan yang tepat tidak hanya membuat anak sehat secara fisik, tetapi juga memperkuat kemampuan intelektual dan ketahanan mental mereka.
Inilah pondasi utama untuk membentuk generasi penerus yang kuat.
Narasi kampanye ini diperkuat oleh dua pesan utama, yaitu “Anak kenyang, anak siap belajar” dan Gizi bukan bantuan, ini hak.
Pesan tersebut menegaskan hubungan erat antara kecukupan gizi dengan fokus belajar anak serta memberikan landasan etis bahwa makanan bergizi merupakan hak setiap anak Indonesia.
Kecukupan gizi membantu anak berkonsentrasi, memahami pelajaran, dan menyerap informasi secara efektif.
Sementara pengakuan bahwa gizi adalah hak menuntut tanggung jawab bersama untuk memenuhinya tanpa pengecualian.
Kampanye ini juga menyoroti dampak ekonomi Program MBG dalam mendorong pertumbuhan petani dan UMKM lokal.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
| BGN Catat 1,8 Miliar Porsi Makanan MBG Tersalurkan, Perketat Pengawasan Agar Nihil Keracunan |
|
|---|
| Alasan Gaji Petugas MBG Telat Dibayar, Kepala BGN Singgung Masalah Administrasi |
|
|---|
| Kepala BGN: Insentif Rp6 Juta per Hari untuk SPPG Bentuk Apresiasi Pemerintah kepada Mitra |
|
|---|
| Wakil Kepala BGN Tanggapi Kasus Keracunan Terbaru di Kabupaten Bandung Barat Jabar |
|
|---|
| BGN Ajukan Tambahan Anggaran Rp 28,6 Triliun Untuk Program MBG Hingga Akhir Tahun 2025 |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.