Jumat, 7 November 2025

BPS: Nilai Impor RI hingga September Capai 176,32 Miliar Dolar AS

BPS menyampaikan peningkatan nilai impor sepanjang September ini disumbang oleh impor barang modal sebesar 3,63 persen.

screenshot
KINERJA IMPOR -Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini. Tercatat total nilai impor hingga September 2025 naik 2,62 persen dibandingkan tahun 2024 sebesar 171,82 miliar dolar AS. 
Ringkasan Berita:
  • Peningkatan nilai impor sepanjang September disumbang oleh impor barang modal sebesar 3,63 persen.
  • Nilai impor barang modal tercatat sebesar 35,90 miliar dolar AS.
  • Negara kawasan tujuan impor, paling besar dari Tiongkok senilai 62,07 miliar dolar AS.

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai impor Indonesia sepanjang Januari hingga September 2025 tercatat sebesar 176,32 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Impor merupakan kegiatan membeli dan memasukan barang atau jasa dari luar negeri ke dalam wilayah Indonesia untuk digunakan, dijual kembali atau sebagai bahan produksi.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini mengatakan, total nilai impor hingga September 2025 naik 2,62 persen dibandingkan tahun 2024 sebesar 171,82 miliar dolar AS.

Nilai impor migas tercatat senilai 23,75 miliar dolar AS atau turun 11,21 persen dibandingkan 2024 sebesar 26,74 miliar dolar AS, sementara nilai impor nonmigas tercatat senilai 152,58 miliar dolar AS atau naik 5,17 persen dibandingkan 2024 sebesar 145,08 miliar dolar AS. 

Baca juga: Bahlil Heran Masih Ada yang Ragukan Data Pertumbuhan Ekonomi RI Dirilis BPS: Masa Percaya Sosmed?

Pudji bilang, peningkatan nilai impor sepanjang September ini disumbang oleh impor barang modal sebesar 3,63 persen.

"Secara kumulatif meningkatkan nilai impor terjadi pada barang modal sebagai penyumbang utama peningkatan impor. Nilai impor barang modal mencapai 35,90 miliar dolar AS atau naik 19,13 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dan memberikan andil peningkatan sebesar 3,36 persen," ujar Pudji dalam Rilis BPS, Senin (3/11/2025).

Berdasarkan data BPS, nilai impor barang modal tercatat sebesar 35,90 miliar dolar AS naik 19,13 persen dibandingkan tahun 2024 sebesar 30,14 miliar dolar AS. 

Pudji menyebut, kenaikan impor barang modal ini ada pada impor mesin atau perlengkapan elektrik dan bagiannya HS85, kemudian mesin atau peralatan mekanis dan bagiannya atau HS 84 serta kendaraan dan bagiannya atau HS 87.

Sementara negara kawasan tujuan impor, paling besar dari Tiongkok senilai 62,07 miliar dolar AS disusul Jepang sebesar 11,01 miliar dolar AS.

"Sedangkan impor bahan baku penolong turun 0,74 persen menjadi 124,40 miliar dolar AS, begitu pula pada impor barang konsumsi yang mengalami penurunan sebesar 2,06 persen, sehingga menjadi 16,02 miliar dolar AS," terang Pudji.

Adapun nilai impor Indonesia pada bulan September 2025 tercatat sebesar 29,34 miliar dolar AS naik 7,17 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 senilai 18.97 miliar dolar AS.

Nilai impor migas tercatat sebesar 2,64 miliar dolar AS atau naik 4,29 persen secara tahunan, sementara itu nilai impor non migas sebesar 17,70 miliar dolar AS dan mengalami peningkatan secara tahunan sebesar 7,62 persen.

Pudji menyatakan, total nilai impor mengalami peningkatan secara tahunan utamanya didorong oleh penurunan impor non migas.

"Peningkatan nilai impor secara tahunan ini didorong oleh peningkatan impor non migas dengan andil sebesar 6,60 persen," tegas Pudji.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved