Danantara Ungkap Kondisi Keuangan Krakatau Steel Sedang Tidak Baik-baik Saja Akibat Proyek Gagal
Proyek yang ditujukan untuk memperkuat pasokan di sisi hulu itu justru berujung kerugian karena eksekusinya dinilai tidak optimal.
Nasib perusahaan makin terpuruk setelah dalam dua tahun terakhir, Hot Strip Mill (HSM) atau pabrik baja lembaran panas mereka mengalami kebakaran dan harus berhenti beroperasi.
"Dia enggak punya lagi creditworthiness, gak ada modal kerja, dia sudah kebakaran dua tahun gitu, sudah boncos, bener-bener boncos lagi gitu," kata Febriany.
Akhirnya, dengan segala keterbatasan, saat ini KRAS hanya mampu beroperasi sepertiga dari total kapasitasnya.
KRAS terpaksa menggunakan jasa trade financier atau pihak ketiga untuk membeli bahan baku dengan bunga yang sangat tinggi.
Mengalami Kerugian
Keuangan Krakatau Steel hingga kuartal III 2025 mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 22,1 juta atau setara dengan Rp 367,8 miliar.
Kinerja keuangan Krakau berbalik untung usai mencatat rugi di kuartal III tahun 2024 yang sebesar US$ 185,2 juta.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), laba tersebut didorong oleh laba atas penyelesaian kewajiban dipercepat dengan keringanan atas utang restrukturisasi sebesar US$ 156,7 juta yang sebelumnya tidak ada.
Pada pos pendapatan usaha juga mengalami kenaikan pada kuartal III tahun 2025 menjadi US$ 706,08 juta dari US$ 657,52 juta. Namun, beban pokok pendapatan juga naik jadi US$ 652,9 juta dari US$ 593,2 juta, sehingga laba kotor KRAS turun jadi US$ 53,1 juta dari US$ 64,2 juta.
| Serikat Pekerja Didorong Tingkatkan Literasi Keuangan untuk Perkuat Posisi Tawar |
|
|---|
| Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto: Suntikan Rp23,67 T Belum Cukup Bikin Garuda ‘Terbang Tinggi’ |
|
|---|
| Anggota DPR Soroti Rencana Danantara Investasi Rp20 Triliun di Sektor Peternakan Ayam |
|
|---|
| Prabowo Rapat Bahas Keuangan Negara Tanpa Kehadiran Menkeu Purbaya, Ekonom: Kapal Tanpa Kompas |
|
|---|
| Ekonom: 'Purbaya Effect' Sudah Terasa di Perekonomian |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.