Minggu, 16 November 2025

Danantara Ungkap Kondisi Keuangan Krakatau Steel Sedang Tidak Baik-baik Saja Akibat Proyek Gagal

Proyek yang ditujukan untuk memperkuat pasokan di sisi hulu itu justru berujung kerugian karena eksekusinya dinilai tidak optimal.

Kontan/Baihaki
INDUSTRI BAJA - Krakatau Steel meminta dukungan dana dari Danantara dalam bentuk modal kerja. 

Nasib perusahaan makin terpuruk setelah dalam dua tahun terakhir, Hot Strip Mill (HSM) atau pabrik baja lembaran panas mereka mengalami kebakaran dan harus berhenti beroperasi.

"Dia enggak punya lagi creditworthiness, gak ada modal kerja, dia sudah kebakaran dua tahun gitu, sudah boncos, bener-bener boncos lagi gitu," kata Febriany.

Akhirnya, dengan segala keterbatasan, saat ini KRAS hanya mampu beroperasi sepertiga dari total kapasitasnya.

KRAS terpaksa menggunakan jasa trade financier atau pihak ketiga untuk membeli bahan baku dengan bunga yang sangat tinggi. 
 
Mengalami Kerugian 

Keuangan Krakatau Steel hingga kuartal III 2025 mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 22,1 juta atau setara dengan Rp 367,8 miliar. 

Kinerja keuangan Krakau berbalik untung usai mencatat rugi di kuartal III tahun 2024 yang sebesar US$ 185,2 juta.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), laba tersebut didorong oleh laba atas penyelesaian kewajiban dipercepat dengan keringanan atas utang restrukturisasi sebesar US$ 156,7 juta yang sebelumnya tidak ada.

Pada pos pendapatan usaha juga mengalami kenaikan pada kuartal III tahun 2025 menjadi US$ 706,08 juta dari US$ 657,52 juta. Namun, beban pokok pendapatan juga naik jadi US$ 652,9 juta dari US$ 593,2 juta, sehingga laba kotor KRAS turun jadi US$ 53,1 juta dari US$ 64,2 juta.

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved