Jumat, 21 November 2025

Kisah Kaya Hutan, UMKM Tembikar yang Tumbuh di Tengah Gunungan Sampah Bantar Gebang

Tak jauh dari kawasan Bantar Gebang di Bekasi, lahir sebuah usaha kecil yang kini menembus pasar internasional

Penulis: Dodi Esvandi
Tribunnews.com/Dodi Esvandi
Kaya Hutan, sebuah UMKM kerajinan tembikar yang digagas oleh Choirunisa Prawita Sari, atau akrab disapa Nisa. UMKM ini kini berhasil menembus pasar internasional 

Ia lalu beralih menjual pot tanah liat, awalnya sebagai reseller. 

Tapi minatnya pada interior design membuatnya berpikir lebih jauh.

“Kayaknya ini bisa jadi nilai tambah lain. Enggak cuma jadi pot, tapi dekorasi dari bahan tanah liat juga,” katanya.

Meski tak punya latar belakang seni keramik, Nisa mulai bereksperimen membuat vas bunga dan dekorasi rumah.

“Alhamdulillah, karena waktu itu masih masa covid, ibu-ibu senang mendekor rumah. Jadi produk saya laku,” ujarnya.

Baca juga: Laba Bersih BRI Rp41,2 Triliun di Kuartal III 2025, Pembiayaan Naik 6,3 Persen

Titik Balik: Komunitas UMKM

Tahun 2023, usaha Nisa sempat stagnan. Minim pengetahuan soal pemasaran dan manajemen, ia hanya mengandalkan penjualan online.

Hingga seorang teman menyarankan ikut program GrowPreneur by BRI.

“Daftarnya online. Itu juga dikasih tahu teman. Dari situ saya masuk ke komunitas usaha dan mendapat koneksi lagi,” kata Nisa.

Lewat program itu, pintu-pintu baru terbuka.

Nisa diundang ke berbagai pameran, termasuk Inacraft, dan akhirnya mendapat pesanan ekspor ke Brunei.

“Pas kemarin di Brunei mereka nyari yang bisa bikin kids montessori activity untuk anak-anak. Jadi mereka tertarik kerjasama jangka panjang,” ujarnya.

Workshop Kaya Hutan di kawasan Bantar Gebang, Bekasi,
Workshop Kaya Hutan di kawasan Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat. UMKM kerajinan tembikar itu digagas oleh Choirunisa Prawita Sari, atau akrab disapa Nisa.

Memberdayakan Warga Sekitar

Kini, Kaya Hutan tak hanya memproduksi vas bunga, tapi juga berbagai dekorasi tanah liat dengan harga Rp20 ribu hingga Rp1,5 juta.

Produk mereka sudah menjangkau Aceh, Kalimantan, hingga Sulawesi, dengan penjualan ribuan unit per bulan.

Di balik itu, Nisa melibatkan warga sekitar.

Tiga pekerja di workshop Bantar Gebang adalah tetangganya sendiri, dua di antaranya ibu rumah tangga.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2/3

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved