Jumat, 5 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Penyergapan Fatal IDF di Zaytoun: Bagaimana Hamas Tetap Menyala di Gaza Setelah Dua Tahun Perang?

memiliki keunggulan teknologi yang luar biasa, Israel tidak mampu sepenuhnya menghadapi dan melenyapkan perlawanan Palestina

Kredit Foto Saher Alghorra untuk The New York Times
SAYAP MILITER HAMAS - Petempur Al Qassam, sayap militer Hamas saat penyerahan sandera Israel bulan lalu. Qassam menyatakan masih memiliki kekuatan untuk menghadapi agresi Israel. 

Hal ini telah menghentikan rencana untuk maju lebih jauh ke Gaza dan meningkatkan kerugian manusia dan logistik bagi Tel Aviv.

Hasil Penyergapan 

Keberhasilan pasukan perlawanan Palestina dalam operasi tersebut telah mengungkap ketidakefektifan kebijakan "bumi hangus" Israel.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun memiliki keunggulan teknologi yang luar biasa, Israel tidak mampu sepenuhnya menghadapi dan melenyapkan perlawanan Palestina di Gaza.

Operasi ini membuktikan bahwa setelah dua tahun perang dan pemboman tanpa henti di Gaza, milisi perlawanan masih mempertahankan inisiatif di lapangan. 

Sebaliknya, militer Israel justru semakin terjerumus dalam kubangan konflik Gaza.

SAYAP MILITER HAMAS - Seorang petempur Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, dalam sebuah parade militer beberapa waktu lalu di Jalur Gaza. Hamas menyatakan siap kembali berunding dengan Israel dalam negosiasi yang tidak setengah-setengah, mau bebaskan semua sandera Israel asalkan pasukan IDF berhenti melancarkan perang dan mundur total dari Gaza.
SAYAP MILITER HAMAS - Seorang petempur Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, dalam sebuah parade militer beberapa waktu lalu di Jalur Gaza. Hamas menyatakan siap kembali berunding dengan Israel dalam negosiasi yang tidak setengah-setengah, mau bebaskan semua sandera Israel asalkan pasukan IDF berhenti melancarkan perang dan mundur total dari Gaza. (Anews/File)

Bagaimana Hamas Memegang Inisiatif di Gaza? 

Keberhasilan Hamas dalam menyerang pasukan Israel selama dua tahun terakhir berasal dari sejumlah faktor penting: 

Tentara Israel kelelahan setelah dua tahun perang

"Mesin perang" Tel Aviv di Gaza tidak hanya gagal, tetapi juga terlibat dalam perang atrisi di Gaza yang telah memecah belah masyarakat Israel dan menguras habis kekuatan militernya.

Laporan menunjukkan bahwa ribuan tentara Israel telah mengundurkan diri dari militer karena masalah psikologis dan tingkat bunuh diri yang tinggi.

Impian Netanyahu di Gaza adalah membunuh sebanyak mungkin dari 2,1 juta warga Palestina yang tinggal di Gaza dengan mengebom dan membuat mereka kelaparan, dan ia melakukan ini setiap hari di Gaza.

Rencana evakuasi Gaza juga telah gagal selama dua tahun terakhir, karena ratusan ribu warga Palestina menolak untuk meninggalkan wilayah tersebut.

Dalam lebih dari 600 hari perang di Gaza, Israel telah menggunakan kekuatan militer beberapa kali lebih besar daripada kekuatan militer yang digunakan AS dalam Perang Vietnam.

Sebuah laporan Middle East Online menunjukkan bahwa Washington menjatuhkan sekitar 15 ton bahan peledak per kilometer persegi di Vietnam, sementara Israel telah menjatuhkan 275 ton bom per kilometer persegi di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Ini berarti 18 kali lebih banyak bom yang dijatuhkan di Gaza dibandingkan dalam Perang Vietnam yang berlangsung selama 19 tahun.

Halaman
1234
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan