Rabu, 29 Oktober 2025

Intelijen Korsel Ungkap Penanganan Yami Baito Butuh Kerja Sama Jepang–Korea–Kamboja

Dalam banyak kasus, para korban dijual, disekap, atau dipaksa bekerja dalam jaringan penipuan daring, termasuk scam keuangan yang marak di Korsel

Editor: Eko Sutriyanto
Istimewa
PENIPUAN - Choi Sung-joon, seorang profesor di Universitas Sokkyo yang akrab dengan penipuan khusus internasional dari badan intelijen Korea Selatan dan Dinas Intelijen Nasional Korea Selatan. 

Selain itu, terdapat jaringan rekrutmen yang dijalankan oleh “Tim Korea” di bawah kendali manajer asal Tiongkok. Mereka aktif merekrut pemuda Korea melalui Telegram dan Discord dengan sistem kekerabatan yang rapi.

Perlu Pendidikan dan Kolaborasi Regional

Choi menilai kejahatan ini bukan hanya kasus penipuan, melainkan bentuk baru dari kejahatan internasional yang menggabungkan kerentanan sosial, ketimpangan global, dan kemajuan teknologi.

“Pendidikan literasi digital bagi kaum muda perlu diperkuat. Pencegahan harus disertai pemahaman konkret tentang modus rekrutmen di media sosial,” tegasnya.

Ia juga menyerukan pembentukan sistem bantuan timbal balik antara Korea Selatan, Jepang, dan Kamboja, termasuk mempercepat proses penyelamatan dan pemulangan korban.

“Melalui kerja sama di bawah Interpol, ada baiknya dipertimbangkan pembentukan satuan tugas baru untuk memerangi penipuan siber di Asia Timur,” ujarnya.

Menurut Choi, kerja sama regional harus melampaui tindakan keras individual tiap negara, termasuk menuntut tanggung jawab dari operator platform digital yang digunakan jaringan kriminal tersebut.

 Diskusi antisipasi kejahatan lintas negara di Jepang juga dilakukan oleh kelompok Pencinta Jepang. Masyarakat yang ingin bergabung dapat mengirimkan nama, alamat, dan nomor WhatsApp ke email: tkyjepang@gmail.com.

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved