Jumat, 31 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Dari Kenya hingga Kuba, Intel Rusia Rekrut Tentara Asing dengan Iming-iming Uang dan Kewarganegaraan

Rusia telah berulang kali dituduh menipu warga negara dari negara-negara miskin agar menandatangani kontrak dengan militernya

Alexander Reka / TASS
REKRUT TENTARA ASING - Seorang tentara Rusia di garis depan di Ukraina. Rusia dilaporkan merekrut personel militer dari negara lain untuk membantu mereka berperang melawan Ukraina. 

"Perekrut yang bermarkas di Rusia menargetkan warga negara Kuba secara daring untuk perang di Ukraina, menjanjikan kontrak militer yang menguntungkan, bantuan relokasi ke Rusia dan bahkan kewarganegaraan bagi mereka dan keluarga mereka," menurut penyelidikan TMT

Kuba dan Rusia sebenarnya adalah negara yang bersekutu.

Hanya, hubungan baik itu sedikit terganggu saat pada September silam otoritas Kuba mengumumkan kalau mereka telah mengidentifikasi dugaan jaringan perdagangan manusia yang bertujuan merekrut warga negaranya untuk berperang untuk Rusia di Ukraina

"TMT menemukan beberapa grup media sosial tempat pria Kuba direkrut untuk berperang di Ukraina," kata media yang kritis terhadap pemerintahan Rusia tersebut..

Dalam laporannya, TMT menyebut, pada satu grup Facebook bernama Cubanos en Moscú (Warga Kuba Moskow), mayoritas unggahan yang mengiklankan dinas kontrak militer di Rusia dibuat oleh seorang wanita bernama Elena Shuvalova. 

"Shuvalova menulis kalau warga negara Kuba dapat menandatangani kontrak satu tahun dengan tentara Rusia, dengan tawaran penghasilan bulanan sebesar 204.000 rubel ($2.090). Seorang rekrutan juga dapat memperoleh kewarganegaraan Rusia untuk dirinya dan keluarganya," tulis laporan TMT

Unggahan tersebut mencatat bahwa bahkan seseorang dengan paspor yang kedaluwarsa atau hilang dapat mendaftar — mereka hanya perlu memberikan foto dan surat imigrasi.

Shuvalova mengonfirmasi kalau dia dapat membantu orang asing di Rusia, termasuk imigran ilegal, menandatangani kontrak dengan militer.

"Kalau kamu nggak punya paspor, tapi punya foto, itu sudah bagus. Tapi kalaupun nggak punya foto, kita bisa tanda tangan [kontrak]," ujarnya.

Shuvalova, yang berbicara bahasa Spanyol, menambahkan bahwa dia telah memfasilitasi beberapa perjalanan warga Kuba ke garis depan di Ukraina

“[Kontraktor] mendapatkan penghasilan, dan penghasilan yang lumayan. Semua orang ingin segera menyewa apartemen mewah. Tapi jika perlu, dalam beberapa minggu pertama sebelum gajian tiba, kami bisa membantu memindahkan keluarga ke suatu tempat dan memberi mereka makan.”

Shuvalova mengatakan hal itu membantu calon rekrutan secara gratis. Ketika ditanya apakah ia bekerja untuk Kementerian Pertahanan Rusia, ia menolak menjawab.

Salah satu anggota grup Facebook Cubanos en Moscú, yang mengunggah foto dirinya mengenakan seragam militer Rusia, mengatakan bahwa Shuvalova adalah orang yang ia hubungi untuk bergabung bertempur di Ukraina

“Pembayaran harian tanpa komisi, [dan] perusahaan mengurus masalah visa,” tulisnya. 

Shuvalova juga membagikan iklan perekrutan tenaga kerja asing di situs web media sosial populer Rusia, VKontakte.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved