Jumat, 31 Oktober 2025

Insiden Checkpoint Charlie 64 Tahun Lalu: 20 Tank Amerika dan Soviet Saling Berhadapan di Berlin

Tank Amerika dan Soviet saling berhadapan dalam konfrontasi militer selama 16 jam di Checkpoint Charlie, Berlin, 27 Oktober 1961.

Army History/Warthunder
KETEGANGAN DI BERLIN - Tank Soviet T-45 (kiri) dan tank Amerika Serikat M48 Patton saling berhadapan di Berlin, 27 Oktober 1961. 

Ringkasan Berita:
  • Tank Amerika dan Soviet saling berhadapan dalam konfrontasi militer selama 16 jam di Checkpoint Charlie, Berlin, 27 Oktober 1961.
  • Ketegangan meningkat setelah pembangunan Tembok Berlin pada Agustus 1961 oleh Jerman Timur dengan dukungan Soviet.
  • Amerika Serikat mengirim 10 tank ke sisi barat Checkpoint Charlie sebagai unjuk kekuatan, direspons oleh 10 tank Soviet di sisi timur.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 64 tahun silam, tepatnya tanggal 27 Oktober 1961. Ketegangan di Checkpoint Charlie, pintu perlintasan paling terkenal antara Berlin Barat dan Berlin Timur. nyaris membuka gerbang Perang Dunia III.

Dua kekuatan terbesar dunia berdiri saling berhadapan. Di satu sisi, deretan tank M-48A1 Amerika Serikat. Di sisi lain, lapis baja raksasa milik Uni Soviet

Sejak Perang Dunia II berakhir, Jerman dibagi menjadi empat zona pendudukan oleh para pemenang perang — Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Uni Soviet

Berlin, yang terletak jauh di dalam wilayah Soviet, ikut dibagi menjadi empat sektor kecil. 

Namun pembagian itu, bukannya membawa kedamaian, justru menjadi sumber api yang terus menyala di tengah Eropa yang dingin.

Konfrontasi yang terjadi pada 27 Oktober itu bukanlah ledakan kekerasan spontan, melainkan puncak dari serangkaian perselisihan diplomatik dan operasional mengenai hak akses ke Berlin serta pengakuan atas otoritas Jerman Timur. 

Selama pendudukan, upaya Soviet untuk mengganggu akses Sekutu ke Berlin dan akses Sekutu ke Berlin Timur (sektor Soviet) menyebabkan konfrontasi dan krisis berkala. 

Kejadian paling menonjol sebelum Oktober 1961 adalah blokade Soviet terhadap Berlin pada tahun 1948-1949 dan pembangunan Tembok Berlin pada Agustus 1961. 

Pembangunan Tembok Berlin membawa upaya Soviet untuk menggagalkan perjanjian mengenai akses ke Berlin dan sektor Soviet di Berlin ke tahap krisis. 

Uni Soviet berusaha memaksa Sekutu Barat untuk mengakui negara Jerman Timur dengan menempatkan penjaga perbatasan Jerman Timur sebagai penanggung jawab titik-titik penyeberangan melalui Tembok Berlin.

Terkait ketegangan tanggal 27 Oktober 1961, bermula dari sengketa mengenai hak petugas diplomatik dan militer Amerika memasuki Berlin Timur tanpa harus menunjukkan identitas kepada pasukan Jerman Timur. 

Sejumlah kejadian sebelumnya menunjukkan bahwa otoritas Jerman Timur mencoba memberlakukan pemeriksaan identitas terhadap staf dan kendaraan Sekutu saat memasuki sektor timur.

Bagi Amerika, praktik dan kebijakan tersebut adalah sesuatu yang mereka tidak bisa terima.

Situasi perlahan memanas ketika seorang diplomat Amerika menolak tunduk pada prosedur itu.

Baik Amerika Serikat maupun Uni Soviet mulai mengerahkan kekuatan untuk mempertahankan hak akses dan menegaskan posisi politik masing-masing.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved