Jumat, 7 November 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Turki Pimpin Pertemuan Negara Muslim di Istanbul, Bahas Rencana Perdamaian Gaza, Indonesia Hadir

Turki menjadi tuan rumah pertemuan negara-negara Muslim untuk bahas masa depan Gaza dan koordinasi pasca-gencatan senjata.

Istimewa/Andari Wulan Nugrahani
ISTANBUL TURKI. Gedung Wali Kota Istanbul di Shisane Tunjukkan Aksi Bela Palestina pada Jumat (20/10/2023). Turki akan menjadi tuan rumah pertemuan penting para menteri luar negeri negara-negara Muslim di Istanbul pada Senin (3/11/2025), Indonesia juga hadir di pertemuan tersebut. 
Ringkasan Berita:
  • Turki menjadi tuan rumah pertemuan menteri luar negeri negara-negara Muslim di Istanbul pada Senin (30/10/2025) untuk membahas masa depan Gaza pasca-perang.
  • Pertemuan dihadiri oleh perwakilan dari Qatar, Arab Saudi, UEA, Yordania, Pakistan, dan Indonesia.
  • Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan menekankan pentingnya koordinasi negara-negara Muslim agar gencatan senjata berkembang menjadi perdamaian abadi, di tengah serangan Israel yang terus menguji kesepakatan tersebut.

TRIBUNNEWS.COM - Turki akan menjadi tuan rumah pertemuan penting para menteri luar negeri negara-negara muslim di Istanbul pada Senin (3/11/2025).

Pertemuan ini bertujuan untuk membahas koordinasi dalam rencana keamanan dan administrasi Gaza pascaperang.

Reuters melaporkan pertemuan tersebut akan dihadiri oleh para menteri luar negeri dari Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Yordania, Pakistan, dan Indonesia.

Negara-negara ini sebelumnya telah berdiskusi dengan Amerika Serikat mengenai masa depan Gaza setelah konflik.

Sumber dari Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan Menteri Luar Negeri Hakan Fidan akan menekankan pentingnya tindakan terkoordinasi oleh negara-negara muslim.

Langkah ini diharapkan dapat memastikan gencatan senjata yang kini berlaku bisa berkembang menjadi perdamaian yang berkelanjutan.

Negara-negara peserta pertemuan Istanbul juga pernah menghadiri pembahasan serupa dengan Presiden AS Donald Trump di New York pada September lalu.

Pertemuan tersebut digelar di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB.

Gencatan senjata yang ditengahi AS antara Israel dan Hamas masih menghadapi tantangan besar.

Sejumlah serangan Israel ke wilayah Gaza dalam beberapa pekan terakhir menimbulkan kekhawatiran akan runtuhnya kesepakatan tersebut.

Sumber diplomatik Turki menambahkan Fidan akan menuduh Israel “mencari alasan” untuk mengakhiri gencatan senjata.

Baca juga: Media Israel Sebut TNI Bisa Diterima di Gaza, Pasukan Penjaga Perdamaian dari Turki & Qatar Ditolak

Ia juga menyerukan agar komunitas internasional mengambil sikap tegas terhadap tindakan provokatif Israel.

Selain itu, Fidan menyoroti krisis kemanusiaan yang terus berlanjut di Gaza.

Menurutnya, bantuan yang masuk masih sangat kurang dan Israel belum memenuhi kewajiban internasionalnya terkait pasokan tersebut.

Hubungan antara Turki dan Israel kini berada di titik terendah sejak dimulainya perang di Gaza.

Presiden Turki Tayyip Erdogan menuduh Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina.

Tuduhan serupa juga disampaikan oleh para ahli PBB dan organisasi hak asasi manusia seperti Amnesty International.

Menurut laporan Reuters, Turki telah berperan penting dalam membujuk Hamas untuk menerima rencana perdamaian yang diprakarsai AS.

Ankara juga menyatakan kesediaannya menjadi bagian dari gugus tugas internasional yang akan memantau pelaksanaan gencatan senjata di Gaza.

Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar menegaskan pekan lalu bahwa Israel menolak kehadiran pasukan bersenjata Turki di Gaza.

Penolakan itu disampaikan meski rencana tersebut berada dalam kerangka upaya AS untuk mengakhiri perang.

Pertemuan di Istanbul ini menjadi langkah diplomatik terbaru yang menandai upaya negara-negara Muslim membentuk posisi bersama dalam proses perdamaian Gaza.

Langkah ini juga menunjukkan meningkatnya koordinasi kawasan di tengah ketegangan yang masih tinggi di Timur Tengah.

Peristiwa Terkini Perang Israel-Hamas

Dilansir Al Jazeera, dua warga Palestina tewas di Nablus dan Hebron akibat tindakan pasukan dan pemukim Israel.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menegaskan bahwa gencatan senjata Gaza “tidak rapuh”.

Israel mengonfirmasi telah menerima tiga jenazah dari Hamas untuk diidentifikasi.

 Berikut ini perkembangan terbaru terkait perang Israel–Hamas:

  • Remaja Palestina Tewas Ditembak Pasukan Israel di Dekat Nablus

Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa seorang remaja berusia 17 tahun, Jamil Atef Hanani, tewas ditembak pasukan Israel di Beit Fourik, sebelah timur Nablus, di wilayah utara Tepi Barat yang diduduki.

Baca juga: Hamas: Israel Sabotase Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pasukan Israel juga melakukan operasi pencarian dan penangkapan terhadap warga Palestina selama penggerebekan di Tepi Barat pada Minggu (2/11/2025) malam dan Senin (3/11/2025) dini hari.

Menurut laporan media setempat, operasi tersebut menargetkan kota Allar di utara Tulkarem serta beberapa desa di sekitar Qalqilya, Ramallah, timur laut Yerusalem, dan timur Betlehem.

  • Pemukim Israel Tembak Mati Pemuda Palestina di Dekat Hebron

Seorang pemuda Palestina dilaporkan tewas setelah ditembak di kepala oleh seorang pemukim Israel di daerah Ras al-Joura, utara Hebron, demikian menurut sumber-sumber di Tepi Barat yang dikutip Al Jazeera.

Identitas korban belum segera diumumkan oleh otoritas setempat.

Bulan Sabit Merah Palestina menyebut bahwa pasukan Israel sempat mencegah tim medis mereka menjangkau korban yang terluka.

  • Trump Klaim Gencatan Senjata Gaza “Tidak Rapuh”

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan bahwa gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang dimediasi pemerintahannya “tidaklah rapuh”.

Dalam wawancara dengan program 60 Minutes di CBS, wawancara pertamanya dalam lima tahun terakhir, Trump menyebut kesepakatan tersebut “sangat solid” meski kedua pihak saling menuduh pelanggaran.

“Hamas bisa langsung disingkirkan jika mereka tidak berperilaku baik,” kata Trump.

Ia juga menambahkan, “Jika saya ingin mereka melucuti senjata, saya akan membuat mereka melucuti senjatanya dengan sangat cepat.”

  • Israel Terima Tiga Jenazah dari Hamas Lewat Palang Merah Internasional

Baca juga: 5 Truk Bantuan Pangan Dompet Dhuafa Siap Menembus Gaza Lewat Jalur Yordania

Pemerintah Israel mengonfirmasi telah menerima tiga jenazah dari Hamas melalui Komite Palang Merah Internasional (ICRC).

Times of Israel melaporkan, ketiga jenazah tersebut kini diperiksa di lembaga forensik Abu Kabir di Tel Aviv.

Proses identifikasi diperkirakan memakan waktu hingga dua hari.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved