Kemajuan Sistem Kesehatan Pakistan Disebut Terhambat karena Seringnya Pergantian Menteri
Pakistan disebut-sebut mengalami masalah internal di Kementerian Kesehatan, dengan sering terjadinya pergantian menteri.
Namun, para tenaga medis Pakistan cakap dan berdedikasi.
Negara ini memiliki keahlian yang diperlukan untuk memberikan perawatan berkualitas dan melaksanakan program kesehatan masyarakat berskala besar.
Hal yang hilang adalah kesinambungan dan pandangan ke depan dalam tata kelola, suatu kerangka kerja di mana bakat medis dapat diterjemahkan menjadi hasil kesehatan yang terukur.
Tanpa ini, rumah sakit terus beroperasi sebagai institusi reaktif, klinik berfungsi sebagai solusi sementara, dan pasien tetap bergantung pada ketidakpastian sistemik.
Dalam dokumen resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), disebutkan bahwa salah satu pemicu krisis kesehatan di Pakistan adalah kurangnya pendanaan ditambah lemahnya penentuan prioritas serta instabilitas tata kelola.
WHO mencatat bahwa sekitar 50 persen penduduk Pakistan hanya memiliki sedikit, atau tidak sama sekali, akses untuk mendapatkan layanan kesehatan.
Selain itu, WHO juga mencatat bahwa jumlah pekerja kesehatan di Pakistan relatif rendah, hanya 18 per 10 ribu orang.
| Satgas BLBI Akan Dibubarkan, Menkeu Purbaya: Tagihan Tetap Berjalan |
|
|---|
| Menkeu Purbaya Ikut Arahan Presiden Prabowo soal Utang Kereta Cepat Whoosh |
|
|---|
| Menkum Supratman Tekankan Isu Royalti dan Kekayaan Intelektual dalam Forum ASEAN–Jepang |
|
|---|
| Menkeu Purbaya Ngaku Sudah Kantongi Rp 8 Triliun dari 200 Pengemplang Pajak |
|
|---|
| Pelukan Hangat Menhan Sjafrie Antar Jenderal Top Yordania usai Diskusi Soal Gaza |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.