Musim Hujan dan Migrasi Burung Tingkatkan Risiko H5N5, Ini Imbauan Pakar untuk Indonesia
Kasus pertama infeksi virus H5N5 pada manusia di AS kembali mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi penyakit zoonotik.
4. Limbah unggas yang tidak dikelola
5. Mobilitas unggas hidup antar daerah
Dicky menegaskan biosekuriti yang kuat menjadi kunci menurunkan risiko.
Tindakan yang Perlu Dilakukan Peternak
Peternak menjadi garda terdepan dalam mencegah masuknya virus avian influenza. Beberapa langkah penting meliputi:
1. Memisahkan unggas dari burung liar
Menutup kandang, memperbaiki pagar, dan menutup akses burung air.
Baca juga: Kemenkes Keluarkan Surat Edaran Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Flu Burung
2. Menjaga kebersihan kandang
Lantai, pakan, dan air minum harus dijaga agar tidak terkontaminasi kotoran burung liar.
3. Menggunakan APD saat memasuki kandang
Masker, sarung tangan, dan baju kerja khusus.
4. Melapor jika ada unggas mati mendadak
Pelaporan dini dapat mencegah penyebaran lebih luas.
5. Tidak ke kandang saat sedang flu
Untuk mencegah kemungkinan infeksi silang.
Pentingnya Deteksi Dini dan Sistem One Health
Kasus H5N5 di AS memperkuat urgensi pendekatan One Health yang menggabungkan kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan.
| Busa Hitam Misterius di Subang, Pakar Ingatkan Bahaya Jangka Panjang |
|
|---|
| Busa Hitam Turun dari Langit Subang Bikin Warga Panik, Ini Kata Pakar |
|
|---|
| Pakar Soroti Kelelahan Tenaga Masak MBG, Bisa Jadi Pemicu Faktor Risiko Keracunan |
|
|---|
| Kasus Keracunan MBG Terulang, Pakar Sebut Bukan Hanya Masalah Dapur, Tapi Kegagalan Sistemik |
|
|---|
| Ramai Isu Virus Influenza D, Benarkah Bisa Jadi Wabah? Ini Kata Pakar |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.