Kamis, 20 November 2025

Musim Hujan dan Migrasi Burung Tingkatkan Risiko H5N5, Ini Imbauan Pakar untuk Indonesia

Kasus pertama infeksi virus H5N5 pada manusia di AS kembali mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi penyakit zoonotik. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Febri Prasetyo
Dokumentasi pribadi
AHLI EPIDEMIOLOGI - Dicky Budiman, Pakar epidemiologi dari Griffith University 

4. Limbah unggas yang tidak dikelola

5. Mobilitas unggas hidup antar daerah

Dicky menegaskan biosekuriti yang kuat menjadi kunci menurunkan risiko.

Tindakan yang Perlu Dilakukan Peternak

Peternak menjadi garda terdepan dalam mencegah masuknya virus avian influenza. Beberapa langkah penting meliputi:

1. Memisahkan unggas dari burung liar

Menutup kandang, memperbaiki pagar, dan menutup akses burung air.

Baca juga: Kemenkes Keluarkan Surat Edaran Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Flu Burung

2. Menjaga kebersihan kandang

Lantai, pakan, dan air minum harus dijaga agar tidak terkontaminasi kotoran burung liar.

3. Menggunakan APD saat memasuki kandang

Masker, sarung tangan, dan baju kerja khusus.

4. Melapor jika ada unggas mati mendadak

Pelaporan dini dapat mencegah penyebaran lebih luas.

5. Tidak ke kandang saat sedang flu

Untuk mencegah kemungkinan infeksi silang.

Pentingnya Deteksi Dini dan Sistem One Health

Kasus H5N5 di AS memperkuat urgensi pendekatan One Health yang menggabungkan kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved