Selasa, 12 Agustus 2025

PKB Balas PKS, Gus Jazil: Tidak Ada ''Matahari Kembar'' dalam Konstitusi, Presiden Saat Ini Prabowo

Ia pun menegaskan bahwa saat ini, Presiden Republik Indonesia adalah Prabowo Subianto, yang merupakan pemimpin negara sah, dan bukan ada dua sosok

Penulis: Chaerul Umam
TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
BAHLIL TEMUI JOKOWI - Ketum Partai Golkar sekaligus Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat berkunjung ke kediaman Presiden ke-7 RI Jokowi di Sumber, Solo, Selasa (8/4/2025). Terbaru, Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) sekaligus Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas), menemui Jokowi, Rabu (9/4/2025) siang. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polemik terkait kunjungan sejumlah menteri pemerintahan Prabowo Subianto ke Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) pada momen Lebaran tahun ini memanas. 

Wakil Ketua Umum DPP PKB, Jazilul Fawaid, atau akrab disapa Gus Jazil, menanggapi kritikan dari Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, yang mengingatkan tentang potensi munculnya fenomena "matahari kembar" pemimpin negara setelah beberapa menteri bertemu Jokowi.

Gus Jazil menegaskan bahwa dalam konstitusi Indonesia, tidak ada ruang untuk keberadaan "matahari kembar," yang dimaksudkan oleh Mardani.

"Di dalam konstitusi kita, tidak memungkinkan ada matahari kembar. Tidak ada itu," tegas Gus Jazil di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/4/2025).

Menurut Gus Jazil, dalam konstitusi Indonesia yang berlaku, hanya ada Presiden dan Wakil Presiden.

Ia pun menegaskan bahwa saat ini, Presiden Republik Indonesia adalah Prabowo Subianto, yang merupakan pemimpin negara sah, dan bukan ada dua sosok yang saling bersaing dalam kewibawaan.

"Yang ada presiden dengan wakil presiden Kalau itu dianggap matahari kembar, ya tidak. Karena konstitusinya itu bukan kembar, itu ada di presiden," tandasnnya.

Menteri KMP Kunjungi Jokowi Saat Prabowo ke Luar Negeri

Fenomena ini berawal dari kunjungan beberapa menteri Kabinet Merah Putih (KMP) ke Jokowi yang terjadi saat Presiden Prabowo sedang melakukan lawatan luar negeri.

Para menteri ini merupakan wajah-wajah yang pernah duduk di Kabinet Jokowi, dan beberapa di antaranya bahkan masih memanggil Jokowi dengan sebutan "bos."

Baca juga:  SBY Mengaku Hati-hati Bicara Kebijakan Kontroversial Trump di Medsos

Di antara mereka, Menteri Kelautan dan Perikanan, Wahyu Sakti Trenggono, dan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, secara terang-terangan menyebut Jokowi sebagai "bos" mereka dalam pertemuan di Solo, Jawa Tengah.

"Silaturahmi sama bekas bos saya. Sekarang masih bos saya,” ujar Trenggono berkelakar saat diwawancarai awak media usai pertemuan dengan Jokowi

Setelah Trenggono, gantian Budi yang bersilaturahmi dengan Jokowi dan memanggilnya sebagai bos. 

"Silaturahmi karena Pak Jokowi kan bosnya saya. Jadi, saya sama Ibu mau silaturahmi mohon maaf lahir dan batin. Juga (minta) doain supaya Pak Presiden dan Ibu itu sehat, karena saya masih jadi Menteri Kesehatan kan," ujar Budi.

PKS Ingatkan Tentang "Matahari Kembar"

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, ditemui di Jakarta Pusat, Senin (22/7/2024).
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, ditemui di Jakarta Pusat, Senin (22/7/2024). (Tribunnews/Ibriza Fasti Ifhami)

Menanggapi kunjungan tersebut, Mardani Ali Sera dari PKS mengingatkan bahwa dalam sistem pemerintahan yang demokratis, tidak boleh ada "matahari kembar" yang saling bersaing dalam memimpin negara.

"Yang pertama tentu silaturahmi tetap baik, tapi yang kedua tidak boleh ada matahari kembar," kata Mardani, menekankan pentingnya menjaga kewibawaan Presiden Prabowo sebagai pemimpin tertinggi negara.

Baca juga: MUI Doakan Netanyahu sebagai Buronan Internasional Segera Ditangkap

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan