Rabu, 27 Agustus 2025

Tunjangan DPR RI

Banyak Pelajar yang Ikut Demonstrasi di Depan Gedung DPR, KPAI: Ada yang Diajak Alumni

KPAI juga menyoroti banyaknya pelajar SMP yang ikut aksi, bahkan ada yang mengenakan seragam SMA padahal masih duduk di bangku SMP.

Tribunnews.com/Reynas Abdila
DEMO DPR - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Sylvana Maria, dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa (26/5/2025). Dia menyorot banyaknya pelajar yang tidak tahu alasan ikut aksi di DPR, Senin (25/8/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Sylvana Maria, angkat bicara soal penangkapan ratusan pelajar oleh Polda Metro Jaya saat aksi unjuk rasa atau demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (25/8/2025).

Demonstrasi adalah bentuk penyampaian pendapat secara terbuka di muka umum, biasanya dilakukan oleh sekelompok orang untuk menyuarakan aspirasi, protes, atau tuntutan terhadap suatu isu atau kebijakan.

Baca juga: Pedagang Cerita Situasi Mencekam di Slipi Jakbar Imbas Demonstrasi di Gedung DPR

Sylvana menyebut, pihaknya sudah berkoordinasi langsung dengan kepolisian untuk memastikan kondisi anak-anak yang diamankan dalam keadaan baik.

"Untuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian, untuk memastikan bahwa anak-anak ini kondisinya baik-baik saja, mereka diamankan, ditangani, mengikuti proses pemeriksaan dengan menggunakan prinsip kepentingan terbaik bagi anak,” kata Sylvana di Polda Metro Jaya, Selasa (26/5/2025).

Ia mengaku sempat berbincang langsung dengan sekitar 10 anak yang diamankan. Dari pengakuan mereka, sebagian besar tidak tahu alasan jelas ikut aksi di depan Gedung DPR.

Gedung DPR RI adalah kompleks bangunan yang menjadi pusat aktivitas lembaga legislatif nasional Indonesia, yaitu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

"Ada yang diajak teman, ada yang dalam perjalanan mau ke pasar tapi kemudian ikut diamankan, ada juga yang memang bilang mau ikut demo di DPR. Intinya dari percakapan singkat ini jelas bahwa anak-anak itu tidak terlalu tahu sebenarnya apa yang mereka lakukan," ujarnya.

KPAI juga menyoroti banyaknya pelajar SMP yang ikut aksi, bahkan ada yang mengenakan seragam SMA padahal masih duduk di bangku SMP.

Selain itu, media sosial disebut menjadi faktor pendorong utama keterlibatan pelajar.

Baca juga: Sehari Setelah Demo Pelajar, Polisi Masih Siaga di Sekitar Gedung DPR

"Mereka menyebutkan TikTok sebagai sumber informasi cepat yang mereka tangkap lalu rasa ingin tahu mendorong mereka ikut. Ada yang mengaku diajak kakak kelas, bahkan alumni," kata Sylvana.

Alumni adalah sebutan bagi seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan di suatu lembaga pendidikan, seperti sekolah, perguruan tinggi, atau universitas. 

Data yang diperoleh KPAI, jumlah pelajar yang diamankan mencapai 196 orang. Menurut Sylvana, ini angka yang besar dan mencerminkan adanya pola berulang.

"Kami berharap pihak kepolisian dapat mengungkap secara tuntas pola-pola ini dan menemukan akar masalahnya minimal dari sudut pandang penegakan hukum," kata Sylvana.

"Kami semua tidak ingin peristiwa seperti ini terulang lagi karena ini merampas hari-hari terbaik anak-anak dan merampas masa depan mereka," ucapnya.

Demo kemarin merupakan aksi protes besar-besaran yang digelar di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat.

Aksi dipicu oleh kemarahan publik atas kenaikan tunjangan anggota DPR RI, khususnya tunjangan perumahan yang mencapai Rp50 juta per bulan, di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang sulit.

Massa aksi yang tergabung dalam gerakan “Revolusi Rakyat Indonesia” menyuarakan sembilan tuntutan, di antaranya:

  • Pembatalan kenaikan tunjangan dan gaji DPR
  • Transparansi gaji anggota DPR
  • Pembubaran DPR RI dan Kabinet Merah-Putih
  • Penolakan RKUHAP
  • Penurunan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran
  • Pengusutan kasus pelanggaran HAM dan korupsi
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan