Rabu, 5 November 2025

Demo di Jakarta

Di Sidang MKD, Ahli Sebut Ada Penggiringan Opini Hingga Berujung Demo Anarkis di Depan Gedung DPR

Ismail Fahmi juga menyebut tren narasi demo DPR melonjak pesat dalam kurun waktu beberapa hari, tepatnya mulai tanggal 19 hingga 25 Agustus.

Penulis: Chaerul Umam
Tribunnews.com/Chaerul Umam
SIDANG MKD DPR - Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI memulai sidang perkara terhadap lima anggota dewan nonaktif pada Senin (3/11/2025). MKD DPR menghadirkan sejumlah saksi dan ahli dalam persidangan tersebut. 

 

Ringkasan Berita:
  • Ahli media sosial Ismail Fahmi menyebut  adanya pergeseran narasi untuk berdemo di Gedung DPR
  • Ismail Fahmi juga menyebut tren narasi demo DPR melonjak pesat 
  • Ismail Fahmi berharap lembaga negara bisa lebih memperhatikan isu-isu liar yang berkembang di sosial media

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ahli media sosial Ismail Fahmi menyebut, adanya pergeseran narasi yang diduga terjadi secara terstruktur, untuk berdemo di Gedung DPR dan melampiaskan amarah kepada beberapa pihak.

Hal itu menurutnya yang menjadi pemicu aksi demonstrasi yang terjadi pada akhir Agustus 2025 lalu.

Baca juga: MKD DPR Gelar Perdana Sidang Lima Anggota DPR Nonaktif Sahroni Cs

Pernyataannya itu disampaikan dalam Sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI, terkait serentetan insiden pasca Sidang Tahunan MPR pada 15 Agustus 2025 lalu, yang menyeret beberapa nama anggota DPR seperti Ahmad Sahroni, Adies Kadir, Uya Kuya, Eko Patrio, dan Nafa Urbach.

MKD adalah alat kelengkapan tetap DPR RI yang bertugas menjaga kehormatan dan keluhuran martabat lembaga legislatif.

Baca juga: MKD Putuskan Rahayu Saraswati Tetap Anggota DPR, Kawendra: Aspirasi Rakyat Didengar

Sidang MKD tersebut menghadirkan keterangan saksi dan pendapat ahli.

"Yang kami analisis adalah, kami menemukan pada tanggal 10 Agustus, memang akan ada demo buruh di tanggal 25 (Agustus). Namun saya perhatikan tanggal 14 mulai ada di TikTok, Instagram, Twitter, arahan-arahan tertentu. Saya lihat ini kok bukan dari buruh ya? Biasanya mulai diarahkan ke DPR," kata Ismail Fahmi di Ruang MKD DPR, Senayan, Jakarta, Senin (3/11/2025).

Selain itu, Ismail Fahmi juga menyebut tren narasi demo DPR melonjak pesat dalam kurun waktu beberapa hari selanjutnya, tepatnya mulai tanggal 19 Agustus hingga 25 Agustus 2025.

“Jadi saya lihat memang ada penggiringan opini dari awal yang sudah diciptakan. Oleh akun siapa? Ya tadi, oleh akun-akun anonim juga memang, gitu. Dan ini seperti memanfaatkan momen,” ujarnya.

Maka ke depan, Ismail Fahmi berharap lembaga negara bisa lebih memperhatikan isu-isu liar yang berkembang di sosial media.

“Ini yang harus kita perhatikan ke depan, ketika ada sebuah isu yang kita rasa tidak pas, kita harus segera klarifikasi,” pungkasnya.

Sejumlah saksi-ahli yang dihadirkan dalam sidang MKD DPR di antaranya Deputi Persidangan Setjen DPR Suprihartini; Koordinator orkestra Letkol Suwarko; Ahli Media Sosial Ismail Fahmi; Ahli kriminologi Prof Dr Adrianus Eliasta; Ahli hukum Satya Adianto; Ahli sosiologi Trubus Rahadiansyah; Ahli analisis perilaku Gustia Ayudewi; dan Wakil Koordinator Wartawan Parlemen Erwin Siregar.

Sidang MKD DPR pada awal November 2025 membahas dugaan pelanggaran etik oleh lima anggota DPR nonaktif terkait aksi demo yang berlangsung antara 25–30 Agustus 2025.

Baca juga: MKD Lanjutkan Kasus Adies Kadir Hingga Sahroni, Mengapa Pengunduran Diri Keponakan Prabowo Ditolak?

Berikut rangkuman lengkapnya:

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved