Wakil Ketua Umum PBNU: Pesantren Pilar Utama Ketahanan Bangsa
Wakil Ketua Umum PBNU KH Zulfa Mustofa, menegaskan peran sentral pesantren sebagai pilar utama ketahanan nasional Indonesia.
Ringkasan Berita:
- Upaya melemahkan pesantren dan santri pada hakikatnya adalah melemahkan NKRI.
- Pengabdian seorang santri yang dibarengi dengan transfer skill akhirnya bisa sukses.
- Pesantren sebagai pilar utama ketahanan nasional Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zulfa Mustofa, menegaskan peran sentral pesantren sebagai pilar utama ketahanan nasional Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Zulfa sapaan akrabnya dalam Seminar Nasional Kebangsaan & Kepesantrenan yang digelar Universitas Islam Madura (UIM), Madura, Jawa Timur baru-baru ini.
Zulfa pun secara tegas menyatakan bahwa upaya melemahkan pesantren dan santri pada hakikatnya adalah melemahkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ia lalu menjawab isu-isu negatif dan bullying yang belakangan menyudutkan institusi pesantren.
"Bahwa sejak didirikan, pesantren memiliki tiga fungsi utama yang secara historis telah membangun resilience atau ketangguhan bangsa," kata Zulfa dalam keterangannya, Rabu (5/11/2025).
Zulfa lalu memaparkan tiga fungsi Utama tersebut. Pertama yakni 'Tafaqquh Fiddin (Pendalaman Ilmu Agama)'.
"Fungsi pertama dan yang paling utama dari pesantren adalah Tafaqquh Fiddin, yakni mencetak individu yang paham dan mengerti urusan agama (faqih fi umuri dinih)," ucapnya.
"Kalau santrinya kuat, Islamnya kuat. Kalau Islamnya kuat, otomatis membuat Indonesia kuat," sambung Zulfa.
Selanjutnya, fungsi kedua yakni Pembekalan Soft Skill (Adab dan Akhlak). Terkait hal ini, pembekalan soft skill yang identik dengan adab, meliputi sifat sabar, tekun, ikhlas, dan tawadu.
"Adab inilah yang membuat santri tahan banting di tengah masyarakat," tegasnya.
Zulfa menjelaskan, istilah santri sendiri bisa ditelusuri dari kata sastri, yaitu orang yang mempelajari kata-kata suci (terkait tauhid, fikih) dan kata-kata indah (terkait akhlak karimah).
Ia mengutip hadis Nabi Muhammad SAW: 'Kau tidak mampu meraih hati masyarakat dengan hartamu (lantasaunanasa biamwalikum), tapi dengan akhlakmu (wakin bikuluqikum)'.
"Soft skill inilah modal utama santri untuk meraih hormat dan kesuksesan di tengah masyarakat tanpa perlu mengandalkan materi," jelas Zulfa.
Sementara itu, yang terakhir adalah fungsi Keterampilan atau Al-Maharah.
| Majelis Masyayikh Terjunkan 26 Asesor ke 13 Ma’had Aly di Empat Provinsi, Ini Fokus Asesmennya |
|
|---|
| Ma'ruf Amin Dukung Renovasi Pesantren Pakai APBN: Anak Bangsa Harus Disantuni |
|
|---|
| Maruf Amin: Santri Harus Kuasai Ilmu, dan Menjadi Penggerak Kemakmuran Bangsa |
|
|---|
| Kemenag Siapkan Ditjen Pesantren, Nama Calon Dirjen Masih Disimpan Rapat |
|
|---|
| Pesantren Terus Tuai Sorotan, Ketua Umum IKA PMII Minta Anggota Advokasi Pesantren |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.