Rabu, 19 November 2025

Ledakan di Jakarta Utara

Tak Bertindak Sendiri, Pelaku Ledakan Bom SMAN 72 Jakarta Ikut dalam Grup 'True Crime Community'

Pelaku ledakan bom di SMAN 72 Jakarta inisial F ternyata ikut dalam sebuah grup ekstremisme bernama 'True Crime Community'.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Wahyu Aji
Tribunnews.com/Reynas Abdila
LEDAKAN DI SMAN 72 - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol (Purn) Eddy Hartono saat konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Pelaku F terpapar kelompok ekstremisme daring bernama True Crime Community (TCC).
  • Ledakan di SMAN 72 Jakarta pada 7 November 2025 menyebabkan 96 korban luka.
  • BNPT dan Densus 88 memastikan pelaku bertindak sendiri

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku ledakan bom di SMAN 72 Jakarta inisial F ternyata ikut dalam sebuah grup ekstremisme bernama 'True Crime Community'.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol (Purn) Eddy Hartono saat konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2025).

"Kalau di SMAN 72 diketahui Densus (pelaku) dia mengakses kepada grup namanya TCC, True Crime Community," ungkapnya.

Eddy menyebut terduga pelaku atau anak berkonflik dengan hukum (ABH) itu meniru perilaku apa yang terjadi.

Di dalam kajian psikologis terdapat istilah memetic radicalization atau memetic violence.

Memetic violence merupakan kekerasan yang dihasilkan dari keinginan untuk meniru agresi atau tindakan dari sosok yang diidolakan atau konten yang dilihat secara daring. 

Pelaku sering kali tidak memiliki kepentingan langsung dengan objek kekerasan tersebut, melainkan hanya meniru perilaku yang dilihatnya.

"Jadi dia lebih kepada meniru ide atau perilaku sehingga dia meniru supaya bisa dibilang hebat ya, supaya ada kebanggaan," tuturnya.

Eddy menuturkan kondisi ini perlu melibatkan ahli-ahli psikologis untuk memetakan apa yang sebetulnya terjadi, baru dilakukan upaya rehabilitasi. 

"Itulah yang kami sekarang (lakukan koordinasi) dengan Kementerian PPA, dengan KPAI, kemudian Kemensos," tukasnya.

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana menjelaskan kejadian di SMAN 72 terduga pelaku mengonsumsi website atau komunitas-komunitas kekerasan. 

"Jadi di sini ada satu irisan di mana memang ini menjadi perhatian untuk kita lebih serius lagi dalam melakukan pencegahan," ujarnya.

Untuk informasi, insiden ledakan terjadi lingkungan SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025) siang.

Ledakan tersebut mengakibatkan 96 orang menjadi korban mengalami luka-luka. 

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri mengungkapkan bahwa terduga pelaku merupakan anak berkonflik dengan hukum (ABH) yang memiliki kepribadian tertutup.

“ABH dikenal sebagai pribadi tertutup, jarang bergaul, dan tertarik pada konten-konten kekerasan,” ujar Irjen Asep dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).

Kapolda menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan sementara, ABH bertindak secara mandiri dan tidak memiliki keterkaitan dengan jaringan terorisme mana pun.

“Dari hasil penyelidikan, anak tersebut merupakan siswa aktif di sekolah dan bertindak sendiri, tidak ada indikasi keterlibatan jaringan tertentu,” jelasnya.

Kondisi ABH Terduga Pelaku

Polda Metro Jaya mengungkap perkembangan terbaru insiden ledakan bom di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Pelaku anak berhadapan dengan hukum (ABH) yang sebelumnya dirawat intensif kini dipindahkan dari ruang ICU ke rawat inap Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi menjelaskan ABH telah menjalani operasi dekompresi kepala sebelum akhirnya dipindahkan.

“ABH sudah pindah ke kamar rawat inap di RS Polri, di mana sebelumnya berada di ruang ICU,” ujar Kombes Budi kepada wartawan, Senin (17/11/2025).

Kondisi Korban Lain

Insiden ledakan bom di SMAN 72 Jakarta pada Jumat (7/11/2025) siang mengakibatkan 96 orang menjadi korban luka-luka, terdiri dari siswa dan guru.

Hingga Senin (17/11/2025), 10 orang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit, termasuk pelaku ABH.

  • 5 korban dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ)
  • 3 korban dirawat di RS Yarsi
  • 1 korban dirawat di RSCM
  • 1 korban dirawat di RS Polri (ABH)

“Info terakhir masih 10 orang yang rawat inap,” kata Kombes Budi.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved