Anak Rentan Jadi Target Kelompok Terorisme, Orang Tua Harus Lebih Peka dan Kenali Pola Rekrutmennya
Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana menuturkan bahwa ajakan terhadap anak dilakukan sistematis
Dalam konteks pencegahan berbasis komunitas, Densus 88 menegaskan pentingnya peran keluarga, lingkungan sekolah, komunitas digital, dan masyarakat luas sebagai mitra strategis dalam memutus rantai radikalisasi.
"Orang tua harus memahami pola komunikasi anak di dunia digital, sekolah diminta lebih proaktif mengidentifikasi perubahan perilaku yang mengkhawatirkan, sementara masyarakat dan komunitas online diimbau segera melaporkan temuan mencurigakan melalui kanal pengaduan resmi Polri," tukasnya.
Baca juga: Kasus ABH Pelaku Ledakan SMAN 72 Dinilai Bisa Lebih Berbahaya dari Terorisme karena Sulit Dideteksi
Pentingnya orang tua untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan terhadap aktivitas digital anak, termasuk interaksi di game online dan media sosial.
Artinya orang tua harus lebih peka dan tidak ragu melakukan sidak gadget.
Densus 88 berkomitmen memastikan bahwa setiap anak yang terpapar tetap mendapatkan perlindungan maksimal dan kesempatan pemulihan yang utuh.
| Densus 88 Tangkap Lima Orang Terduga Teroris yang Bertugas Rekrut Anak-anak Melalui Ruang Digital |
|
|---|
| Daycare di Gedung Kompas Gramedia, Rumah Kedua bagi Anak-anak |
|
|---|
| Sebelum Mendapatkan Vaksin HPV, Anak Tidak Perlu Menjalani Pap Smear |
|
|---|
| Luis Suarez Prihatin saat Kecil, Cuci Mobil, Ibu Sendirian Hidupi 6 Anak |
|
|---|
| 4 Warga Karawang jadi Tersangka Penganiayaan, Anak Disabilitas Tewas Dituduh Maling |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/Perekrutannnn-terorisme.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.