Rabu, 19 November 2025

Anak Rentan Jadi Target Kelompok Terorisme, Orang Tua Harus Lebih Peka dan Kenali Pola Rekrutmennya

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana menuturkan bahwa ajakan terhadap anak dilakukan sistematis

Penulis: Reynas Abdila
Tribunnews.com/Reynas Abdila
AKSI TERORISME - Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengungkap kasus perekrutan anak-anak oleh kelompok terorisme di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2025). Sebanyak lima orang ditangkap dari pengungkapan kasus tersebut. 

Dalam konteks pencegahan berbasis komunitas, Densus 88 menegaskan pentingnya peran keluarga, lingkungan sekolah, komunitas digital, dan masyarakat luas sebagai mitra strategis dalam memutus rantai radikalisasi. 

"Orang tua harus memahami pola komunikasi anak di dunia digital, sekolah diminta lebih proaktif mengidentifikasi perubahan perilaku yang mengkhawatirkan, sementara masyarakat dan komunitas online diimbau segera melaporkan temuan mencurigakan melalui kanal pengaduan resmi Polri," tukasnya.

Baca juga: Kasus ABH Pelaku Ledakan SMAN 72 Dinilai Bisa Lebih Berbahaya dari Terorisme karena Sulit Dideteksi

Pentingnya orang tua untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan terhadap aktivitas digital anak, termasuk interaksi di game online dan media sosial.

Artinya orang tua harus lebih peka dan tidak ragu melakukan sidak gadget.

Densus 88 berkomitmen memastikan bahwa setiap anak yang terpapar tetap mendapatkan perlindungan maksimal dan kesempatan pemulihan yang utuh.

 

 

 

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved